Bearded Dragon (Pogona spp.):
Uraian Terperinci tentang Bearded Dragon (Pogona spp.)
Bearded Dragon adalah sejenis kadal yang berasal dari Australia dan menjadi salah satu reptil peliharaan paling populer di dunia. Nama "Bearded Dragon" (Naga Berjanggut) berasal dari kemampuan unik mereka untuk menggembungkan kulit di bawah dagu dan leher mereka, yang terlihat seperti janggut berduri. Uraian berikut akan membahas secara terperinci berbagai aspek mengenai Bearded Dragon, mulai dari taksonomi, karakteristik fisik, perilaku, hingga tips perawatannya.
1. Taksonomi dan Spesies
Secara taksonomi, Bearded Dragon termasuk dalam genus Pogona, yang terdiri dari beberapa spesies, di antaranya:
Pogona vitticeps: Ini adalah spesies Bearded Dragon yang paling umum dipelihara sebagai hewan peliharaan. Dikenal sebagai Central Bearded Dragon.
Pogona minor: Dikenal sebagai Dwarf Bearded Dragon, berukuran lebih kecil dari P. vitticeps.
Pogona barbata: Dikenal sebagai Eastern Bearded Dragon.
Pogona henrylawsoni: Dikenal sebagai Rankins Dragon.
Meskipun terdapat beberapa spesies, sebagian besar uraian ini akan berfokus pada Pogona vitticeps karena popularitasnya yang besar.
2. Karakteristik Fisik
Ukuran: Bearded Dragon dewasa, terutama Pogona vitticeps, memiliki panjang total (dari kepala hingga ujung ekor) sekitar 40-60 cm. Mereka mencapai ukuran dewasa dalam 1-2 tahun.
Warna dan Morf: Warna alaminya bervariasi, dari coklat muda hingga abu-abu. Namun, melalui program pembiakan selektif, kini tersedia berbagai "morf" (varian warna dan pola) yang mencolok, seperti Red, Orange, Yellow, Hypo, Leatherback, Silkback, dan Dunner.
Janggut dan Kulit Berduri: Ciri paling khas adalah "janggut" mereka. Area kulit di bawah dagu dan leher ini dapat digembungkan dan menghitam sebagai respons terhadap stres, ancaman, atau saat berkomunikasi (misalnya, saat menunjukkan dominasi). Selain itu, seluruh tubuh mereka ditutupi sisik berduri, yang berfungsi sebagai perlindungan.
Tubuh dan Ekor: Tubuhnya pipih dan lebar, memungkinkan mereka menyerap panas dari sumber panas. Ekornya panjang, sekitar setengah dari panjang tubuhnya, dan tidak dapat beregenerasi jika putus, tidak seperti beberapa kadal lainnya.
Mata dan Kaki: Memiliki mata yang besar dan tajam. Kaki mereka kuat dengan jari-jari yang dilengkapi cakar, memungkinkan mereka untuk memanjat dan menggali.
Ukuran: Bearded Dragon dewasa, terutama Pogona vitticeps, memiliki panjang total (dari kepala hingga ujung ekor) sekitar 40-60 cm. Mereka mencapai ukuran dewasa dalam 1-2 tahun.
Warna dan Morf: Warna alaminya bervariasi, dari coklat muda hingga abu-abu. Namun, melalui program pembiakan selektif, kini tersedia berbagai "morf" (varian warna dan pola) yang mencolok, seperti Red, Orange, Yellow, Hypo, Leatherback, Silkback, dan Dunner.
Janggut dan Kulit Berduri: Ciri paling khas adalah "janggut" mereka. Area kulit di bawah dagu dan leher ini dapat digembungkan dan menghitam sebagai respons terhadap stres, ancaman, atau saat berkomunikasi (misalnya, saat menunjukkan dominasi). Selain itu, seluruh tubuh mereka ditutupi sisik berduri, yang berfungsi sebagai perlindungan.
Tubuh dan Ekor: Tubuhnya pipih dan lebar, memungkinkan mereka menyerap panas dari sumber panas. Ekornya panjang, sekitar setengah dari panjang tubuhnya, dan tidak dapat beregenerasi jika putus, tidak seperti beberapa kadal lainnya.
Mata dan Kaki: Memiliki mata yang besar dan tajam. Kaki mereka kuat dengan jari-jari yang dilengkapi cakar, memungkinkan mereka untuk memanjat dan menggali.
3. Habitat dan Perilaku di Alam Liar
Habitat: Berasal dari daerah semi-gurun, sabana, dan hutan kering di Australia. Mereka adalah hewan terestrial dan semi-arboreal, artinya mereka hidup di tanah dan terkadang memanjat pohon, semak, atau bebatuan untuk berjemur.
Diurnal: Bearded Dragon adalah hewan diurnal, yang berarti mereka aktif di siang hari. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berjemur di bawah sinar matahari untuk mengatur suhu tubuh mereka.
Soliter: Secara alami, mereka adalah hewan soliter. Jantan dewasa dapat menjadi sangat teritorial dan agresif terhadap jantan lainnya.
Komunikasi: Mereka berkomunikasi melalui berbagai isyarat tubuh, seperti:
Mengangguk-anggukkan kepala (Head Bobbing): Gerakan cepat dan agresif menandakan dominasi. Gerakan lambat bisa menunjukkan pengakuan.
Melambai (Arm Waving): Gerakan memutar dengan salah satu kaki depan, seringkali dilakukan oleh betina atau individu yang lebih kecil sebagai tanda penyerahan.
Menghitamkan janggut (Beard Display): Seperti disebutkan, ini adalah tanda stres, ancaman, atau dominasi.
Habitat: Berasal dari daerah semi-gurun, sabana, dan hutan kering di Australia. Mereka adalah hewan terestrial dan semi-arboreal, artinya mereka hidup di tanah dan terkadang memanjat pohon, semak, atau bebatuan untuk berjemur.
Diurnal: Bearded Dragon adalah hewan diurnal, yang berarti mereka aktif di siang hari. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berjemur di bawah sinar matahari untuk mengatur suhu tubuh mereka.
Soliter: Secara alami, mereka adalah hewan soliter. Jantan dewasa dapat menjadi sangat teritorial dan agresif terhadap jantan lainnya.
Komunikasi: Mereka berkomunikasi melalui berbagai isyarat tubuh, seperti:
Mengangguk-anggukkan kepala (Head Bobbing): Gerakan cepat dan agresif menandakan dominasi. Gerakan lambat bisa menunjukkan pengakuan.
Melambai (Arm Waving): Gerakan memutar dengan salah satu kaki depan, seringkali dilakukan oleh betina atau individu yang lebih kecil sebagai tanda penyerahan.
Menghitamkan janggut (Beard Display): Seperti disebutkan, ini adalah tanda stres, ancaman, atau dominasi.
4. Pola Makan
Bearded Dragon adalah hewan omnivora. Pola makan mereka berubah seiring bertambahnya usia:
Anak (Juvenile): Membutuhkan lebih banyak protein untuk pertumbuhan. Pola makan mereka sekitar 70-80% serangga dan 20-30% sayuran.
Dewasa (Adult): Pola makan mereka bergeser ke arah sayuran. Sekitar 80% sayuran dan 20% serangga.
Makanan yang direkomendasikan:
Serangga: Jangkrik, ulat hongkong, dubia roaches, ulat sutera, dan ulat lainnya. Pastikan serangga ini diberi pakan bernutrisi (gut-loaded) sebelum diberikan.
Sayuran: Collard greens, mustard greens, dandelion greens, labu, wortel, dan beberapa jenis sayuran lain yang aman.
Buah: Berikan dalam porsi sangat kecil sebagai camilan, karena kandungan gulanya tinggi. Contoh: stroberi, apel, pir.
Penting: Selalu tambahkan suplemen kalsium dan vitamin D3 pada makanan mereka, terutama untuk anak-anak, untuk mencegah penyakit tulang metabolik (MBD).
5. Perawatan sebagai Hewan Peliharaan
Perawatan Bearded Dragon membutuhkan lingkungan yang disimulasikan mirip dengan habitat aslinya.
Kandang (Enclosure):
Ukuran minimum untuk dewasa: 120 x 60 x 60 cm. Kandang yang lebih besar selalu lebih baik.
Lantai: Substrat yang aman seperti karpet reptil, ubin, atau koran. Hindari pasir, terutama untuk yang masih kecil, karena dapat menyebabkan impaksi.
Pencahayaan:
Lampu Berjemur (Basking Lamp): Berikan lampu yang menghasilkan panas untuk menciptakan area berjemur (basking spot) dengan suhu 38-42°C.
Lampu UVB: Sangat penting! Bearded Dragon membutuhkan sinar UVB untuk memproduksi vitamin D3, yang esensial untuk menyerap kalsium. Gunakan lampu UVB fluorescent T5 atau T8.
Suhu:
Suhu ambien: 24-29°C.
Suhu area dingin: 24-26°C.
Suhu area berjemur: 38-42°C.
Kelembaban: Pertahankan kelembaban di kisaran 30-40%. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan infeksi pernapasan.
Air: Sediakan wadah air dangkal. Mereka jarang minum dari wadah, sebagian besar hidrasi didapat dari makanan. Sesekali bisa dimandikan untuk membantu proses pergantian kulit.
6. Karakteristik Temperamen
Bearded Dragon dikenal karena temperamennya yang tenang dan jinak, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk pemula. Mereka dapat menjadi sangat jinak dan menikmati interaksi dengan manusia, bahkan dapat dilatih. Sifat ini, dikombinasikan dengan perawatannya yang relatif mudah (jika kebutuhan dasar terpenuhi), menjadikannya salah satu reptil peliharaan paling dicari.
Komentar
Posting Komentar