modul ajar IPS untuk kelas 7 /2. Berikut adalah rancangan modul ajar Kurikulum Merdeka dengan tema "Kearifan Lokal dan Upaya Pelestariannya" A. IDENTITAS MODUL
modul ajar IPS untuk kelas 7 /2. Berikut adalah rancangan modul ajar Kurikulum Merdeka dengan tema "Kearifan Lokal dan Upaya Pelestariannya"
A. IDENTITAS MODUL
B. KOMPETENSI AWAL
Siswa mampu menjelaskan pengertian kebudayaan secara umum.
Siswa mampu mengidentifikasi beberapa contoh kebudayaan lokal yang ada di lingkungan sekitarnya.
Siswa memiliki pemahaman dasar tentang pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia: Siswa menghargai nilai-nilai luhur budaya sebagai ciptaan Tuhan dan memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan sosial.
Berkebinekaan global: Siswa mampu menghargai dan melestarikan kearifan lokal sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia, serta memahami keberagaman budaya.
Bergotong royong: Siswa mampu bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan bersama dalam menjaga dan mengembangkan kearifan lokal.
Kreatif: Siswa mampu menghasilkan gagasan orisinal dan karya yang inovatif dalam upaya pelestarian kebudayaan lokal.
Bernalar kritis: Siswa mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi informasi tentang kearifan lokal serta dampak perubahan sosial terhadapnya.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
Mengidentifikasi dan mendeskripsikan peran kearifan lokal dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan harmoni sosial di masyarakat (C1).
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kelestarian kearifan lokal di tengah perubahan sosial (C4).
Merancang ide-ide kreatif dan inovatif sebagai upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal (P4).
Mempresentasikan hasil analisis dan gagasan upaya pelestarian kearifan lokal secara kolaboratif (P5).
E. INDIKATOR KEBERHASILAN
Siswa dapat menjelaskan minimal 3 peran kearifan lokal dalam menjaga lingkungan.
Siswa dapat menyebutkan minimal 3 peran kearifan lokal dalam menjaga harmoni sosial.
Siswa dapat mengidentifikasi minimal 2 faktor penyebab lunturnya kearifan lokal.
Siswa dapat merumuskan minimal 3 ide upaya pelestarian kearifan lokal yang kreatif.
Siswa mampu menyajikan hasil diskusi kelompok dengan jelas dan interaktif.
F. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkah kalian mendengar istilah "kearifan lokal"? Apa yang terlintas di pikiran kalian?
Menurut kalian, apakah ada kebiasaan atau tradisi di daerah kita yang mengajarkan kita untuk menjaga alam atau menjaga hubungan baik antar tetangga? Berikan contohnya!
Bayangkan jika tradisi atau kebiasaan baik itu menghilang, apa yang akan terjadi pada lingkungan dan masyarakat kita?
G. DAFTAR PERLENGKAPAN AJAR
Spidol/kapur tulis
Papan tulis/whiteboard
Laptop/komputer
Proyektor (jika tersedia)
Speaker (jika diperlukan untuk video/audio)
Kertas karton/manila
Spidol warna/alat tulis
Lem
Gunting
Aneka gambar/foto/artikel terkait kearifan lokal dan lingkungan (opsional, sebagai bahan diskusi)
H. RINGKASAN MATERI AJAR
Pertemuan 1: Peran Kearifan Lokal dalam Keberlanjutan dan Harmoni Sosial
Pengertian Kearifan Lokal: Gagasan, nilai-nilai, atau pengetahuan lokal yang diwariskan secara turun-temurun, bersumber dari budaya masyarakat setempat, dan memiliki fungsi dalam kehidupan.
Karakteristik Kearifan Lokal: Umumnya tidak tertulis, bersifat lokal, adaptif terhadap perubahan, dan berkelanjutan.
Peran Kearifan Lokal dalam Menjaga Keberlanjutan Lingkungan:
Sistem Pertanian Tradisional (misal: Subak di Bali): Mengatur irigasi secara adil dan efisien, menjaga keseimbangan ekosistem.
Hutan Larangan/Adat (misal: di beberapa wilayah adat Indonesia): Melarang penebangan pohon di area tertentu untuk menjaga sumber daya alam dan spiritual.
Larangan Berburu/Menangkap Ikan di Musim Tertentu: Menjaga populasi hewan agar tidak punah.
Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan: Pembangunan rumah adat dari bahan alami, penggunaan alat-alat tradisional yang tidak merusak lingkungan.
Peran Kearifan Lokal dalam Menjaga Harmoni Sosial:
Musyawarah Mufakat: Penyelesaian masalah secara bersama-sama untuk mencapai kesepakatan.
Gotong Royong/Kerja Bakti: Membangun kebersamaan dan tolong-menolong antar warga.
Upacara Adat: Memperkuat ikatan sosial, melestarikan nilai-nilai leluhur, dan menjaga moralitas.
Sistem Kekeluargaan/Kekerabatan: Menjaga solidaritas dan saling membantu dalam komunitas.
Etika dan Norma Sosial: Mengatur perilaku individu agar tidak merugikan orang lain dan lingkungan.
Dampak Perubahan Sosial terhadap Kearifan Lokal: Modernisasi, globalisasi, perkembangan teknologi, dan urbanisasi dapat mengikis nilai-nilai kearifan lokal jika tidak dilestarikan.
Pertemuan 2: Upaya Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Lokal
Pentingnya Pelestarian Kebudayaan Lokal: Menjaga identitas bangsa, kekayaan khazanah budaya, warisan leluhur, dan nilai-nilai luhur kehidupan.
Bentuk-bentuk Upaya Pelestarian dan Pengembangan:
Pendidikan Formal dan Non-formal: Memasukkan kearifan lokal dalam kurikulum sekolah, sanggar seni, atau pelatihan.
Dokumentasi dan Publikasi: Mendokumentasikan cerita, ritual, dan praktik kearifan lokal dalam bentuk tulisan, video, atau foto.
Revitalisasi dan Adaptasi: Mengaktifkan kembali praktik kearifan lokal yang hampir punah, mengadaptasinya agar sesuai dengan konteks modern tanpa menghilangkan esensinya.
Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal: Kerajinan tangan, kuliner tradisional, pariwisata budaya.
Festival dan Pertunjukan Budaya: Menjadi ajang promosi dan apresiasi kearifan lokal.
Peran Pemerintah, Masyarakat, dan Individu: Sinergi berbagai pihak untuk menjaga dan mengembangkan.
Contoh Upaya Nyata: Program pengenalan tari tradisional di sekolah, komunitas batik, pengelolaan sampah berbasis adat, dll.
I. DAFTAR LAMPIRAN MATERI PENDUKUNG
Lampiran 1: Lembar Kerja Kelompok (LKK) Pertemuan 1
Lampiran 2: Contoh Kasus Kearifan Lokal (untuk diskusi kelompok)
Lampiran 3: Lembar Kerja Kelompok (LKK) Pertemuan 2
Lampiran 4: Rubrik Penilaian Proyek Poster Infografis
Lampiran 5: Instrumen Refleksi Siswa
Lampiran 6: Instrumen Refleksi Guru
J. LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (80 menit): Peran Kearifan Lokal dalam Keberlanjutan dan Harmoni Sosial
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Pembukaan (5 menit): Guru mengucapkan salam, mengajak berdoa, mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi (5 menit): Guru memulai dengan Pertanyaan Pemantik (lihat bagian F). Mengajak siswa berbagi pendapat dan pengalaman terkait kebiasaan lokal di lingkungan mereka.
Penyampaian Tujuan (5 menit): Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator keberhasilan yang akan dicapai pada pertemuan ini. Guru menjelaskan manfaat mempelajari materi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti (55 menit)
Eksplorasi Konsep (15 menit):
Guru menayangkan gambar atau video singkat tentang berbagai contoh kearifan lokal (misal: Subak di Bali, Sasi di Maluku, kearifan lokal menjaga hutan adat, tradisi gotong royong).
Siswa diminta mengamati dan mencatat hal-hal menarik yang mereka lihat.
Guru memberikan penjelasan singkat mengenai pengertian dan karakteristik kearifan lokal.
Diskusi Kelompok (30 menit):
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (4-5 siswa per kelompok). (Kolaborasi)
Setiap kelompok diberikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) Pertemuan 1 (Lampiran 1) dan Contoh Kasus Kearifan Lokal (Lampiran 2) yang berbeda (misal: kelompok A menganalisis Subak, kelompok B menganalisis hutan larangan, kelompok C menganalisis gotong royong).
Setiap kelompok diminta untuk:
Menganalisis kasus kearifan lokal yang diberikan.
Mengidentifikasi peran kearifan lokal tersebut dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan harmoni sosial.
Menganalisis potensi tantangan atau ancaman yang mungkin dihadapi kearifan lokal tersebut di era modern.
Menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja. (Bernalar Kritis)
Presentasi dan Diskusi Kelas (10 menit):
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara singkat (masing-masing 2-3 menit). (Aktif)
Guru memfasilitasi tanya jawab dan memberikan umpan balik, meluruskan miskonsepsi, dan memperkuat pemahaman siswa.
Kegiatan Penutup (10 menit)
Refleksi (5 menit): Guru membimbing siswa menyimpulkan poin-poin penting yang telah dipelajari mengenai peran kearifan lokal. Guru mengajukan pertanyaan reflektif: "Apa yang kalian rasakan setelah mengetahui betapa hebatnya kearifan lokal kita?"
Penugasan (3 menit): Guru memberikan penugasan untuk pertemuan berikutnya: Setiap kelompok diminta untuk mulai mencari ide-ide kreatif upaya pelestarian kebudayaan lokal di lingkungan sekitar mereka (bisa dalam bentuk tarian, lagu, makanan, kerajinan, dll.) sebagai bahan diskusi awal untuk proyek pertemuan selanjutnya.
Doa dan Salam (2 menit): Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam.
Pertemuan 2 (80 menit): Upaya Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Lokal
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Pembukaan (5 menit): Guru mengucapkan salam, mengajak berdoa, mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi (5 menit): Guru mengajak siswa mengingat kembali materi pertemuan sebelumnya tentang pentingnya kearifan lokal. Guru bertanya: "Menurut kalian, bagaimana cara kita agar kearifan lokal yang hebat itu tidak punah?"
Penyampaian Tujuan (5 menit): Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu merancang dan mempresentasikan ide pelestarian kebudayaan lokal.
Kegiatan Inti (55 menit)
Brainstorming Awal (10 menit):
Setiap kelompok secara singkat (1 menit per kelompok) menyampaikan ide-ide awal mereka tentang upaya pelestarian kebudayaan lokal yang sudah mereka diskusikan di rumah.
Guru mencatat poin-poin menarik di papan tulis.
Proyek Kolaboratif: "Poster Infografis Pelestarian Kearifan Lokal" (35 menit):
Siswa tetap dalam kelompok yang sama.
Guru menjelaskan tugas proyek: Setiap kelompok akan membuat poster infografis yang berisi:
Judul yang menarik.
Satu contoh kearifan lokal (bisa dari daerah mereka atau yang sudah dipelajari).
Penjelasan singkat tentang kearifan lokal tersebut.
Minimal 3-4 ide kreatif dan inovatif untuk melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal tersebut di era modern. Ide harus spesifik dan bisa diterapkan (misal: "Membuat game edukasi tentang kearifan lokal X", "Mengadakan festival kuliner tradisional Y", "Membuat vlog tentang proses pembuatan kerajinan Z").
Visual yang menarik (gambar, sketsa, diagram).
Siswa diberikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) Pertemuan 2 (Lampiran 3) dan bahan-bahan yang dibutuhkan (kertas karton, spidol warna, lem, gunting, majalah bekas/gambar-gambar jika ada untuk kolase).
Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk merancang, menggambar, dan menuliskan ide-ide mereka di poster. (Kolaborasi, Kreatif)
Guru berkeliling membimbing, memberikan masukan, dan memastikan setiap anggota kelompok berkontribusi.
Presentasi dan Galeri Karya (10 menit):
Setiap kelompok memajang poster mereka di dinding kelas (mini galeri).
Setiap kelompok menunjuk 1-2 perwakilan untuk menjelaskan poster mereka secara singkat kepada kelompok lain yang berkeliling. (Aktif, Kolaborasi)
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberikan apresiasi atau pertanyaan pada karya kelompok lain.
Kegiatan Penutup (10 menit)
Refleksi (5 menit): Guru membimbing siswa untuk merefleksikan kegiatan hari ini. Guru mengajukan pertanyaan: "Apa ide paling menarik yang kalian temukan hari ini untuk melestarikan budaya kita?" dan "Bagaimana perasaan kalian saat bekerja sama membuat poster ini?" Siswa mengisi Instrumen Refleksi Siswa (Lampiran 5).
Penguatan (3 menit): Guru memberikan penguatan tentang pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan kearifan lokal. Mengajak siswa untuk mulai menerapkan ide-ide sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Doa dan Salam (2 menit): Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam.
K. RENCANA ASESMEN
Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Teknik: Observasi saat bertanya di awal atau kuesioner singkat.
Bentuk: Pertanyaan lisan saat apersepsi (untuk mengetahui pemahaman awal tentang budaya lokal/kearifan lokal).
Asesmen Formatif (Selama Pembelajaran)
Teknik: Observasi, Penilaian Kinerja (Diskusi Kelompok), Penilaian Produk (Poster Infografis).
Bentuk:
Observasi partisipasi aktif siswa dalam diskusi kelas dan kelompok.
Penilaian LKK Pertemuan 1: Menganalisis kemampuan siswa dalam mengidentifikasi peran kearifan lokal dan tantangannya.
Penilaian Proses Proyek Poster: Mengamati kolaborasi dan kreativitas siswa dalam merancang ide pelestarian.
Penilaian Produk Poster Infografis (menggunakan Rubrik Penilaian Proyek Poster Infografis - Lampiran 4): Menilai kualitas ide, kejelasan penyampaian, dan kreativitas visual.
Refleksi diri siswa melalui Instrumen Refleksi Siswa (Lampiran 5).
Asesmen Sumatif (Setelah Pembelajaran)
Teknik: Tes Tertulis (bisa diberikan di pertemuan selanjutnya atau sebagai bagian dari asesmen bab).
Bentuk: Esai singkat atau soal uraian yang meminta siswa untuk menjelaskan peran kearifan lokal dan merumuskan upaya pelestariannya.
L. RENCANA DIFERENSIASI
Diferensiasi Konten:
Menyediakan berbagai jenis sumber belajar: video, artikel singkat, gambar, atau cerita lisan. Siswa dapat memilih atau menggunakan kombinasi yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka.
Menyediakan contoh kasus kearifan lokal yang bervariasi tingkat kerumitannya.
Diferensiasi Proses:
Bantuan Berjenjang: Guru memberikan bimbingan dan pertanyaan pemandu yang berbeda-beda sesuai kebutuhan kelompok atau individu. Kelompok yang sudah mahir dapat diberikan tantangan lebih (misalnya diminta mencari contoh kearifan lokal dari luar daerah).
Pilihan Cara Kerja: Siswa diberikan kebebasan dalam menentukan pembagian tugas dalam kelompok saat membuat poster infografis.
Waktu Fleksibel: Memberikan sedikit kelonggaran waktu bagi kelompok yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk berdiskusi atau membuat produk, selama tidak mengganggu alur pembelajaran.
Diferensiasi Produk:
Variasi Presentasi: Selain poster, jika memungkinkan dan waktu cukup, siswa bisa memilih bentuk produk lain (misal: presentasi digital singkat, drama singkat, atau lagu) untuk menyampaikan ide pelestarian, asalkan memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
Rubrik Jelas: Rubrik penilaian yang jelas membantu siswa memahami ekspektasi dan menunjukkan hasil belajar mereka dengan berbagai cara.
M. SARANA DAN PRASARANA
Ruang Kelas: Kondusif untuk diskusi kelompok dan presentasi.
Teknologi: Proyektor, laptop, speaker (untuk menampilkan video/gambar).
Alat Tulis: Papan tulis, spidol/kapur.
Bahan Diskusi/Proyek: Kertas karton, spidol warna, lem, gunting, gambar/majalah bekas (opsional), contoh kasus kearifan lokal.
N. REFERENSI MATERI/MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Teks IPS Kelas VII Kurikulum Merdeka.
Artikel dan Jurnal Online: Mengenai kearifan lokal di Indonesia (misal: Jurnal Kebudayaan, Jurnal Antropologi).
Video Dokumenter: YouTube (misal: channel National Geographic Indonesia, Kementerian Kebudayaan, atau channel lokal yang mendokumentasikan kearifan lokal).
Website Resmi Pemerintah: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atau website Dinas Kebudayaan daerah.
Narasumber (opsional): Jika memungkinkan, mengundang tokoh adat atau budayawan lokal untuk berbagi pengalaman.
O. LEMBAR KERJA/LATIHAN/ASESMEN; DAN/ATAU INSTRUMEN REFLEKSI
LAMPIRAN 1: LEMBAR KERJA KELOMPOK (LKK) PERTEMUAN 1
Nama Kelompok:
Anggota Kelompok:
...................................
...................................
...................................
...................................
...................................
Petunjuk:
Bacalah dan diskusikan kasus kearifan lokal yang diberikan oleh guru.
Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelompok kalian.
Tuliskan hasil diskusi kalian di tempat yang tersedia.
Kasus Kearifan Lokal yang Didiskusikan:
(Contoh: Subak di Bali / Hutan Adat di Kalimantan / Tradisi Sasi di Maluku / Gotong Royong di Pedesaan)
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
Pertanyaan Diskusi:
Deskripsikan secara singkat apa itu [Nama Kearifan Lokal] yang kalian diskusikan!
....................................................................................................................................................................Bagaimana peran [Nama Kearifan Lokal] ini dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di daerahnya? Berikan contoh konkret!
Peran 1: ........................................................................................................................
Contoh: ........................................................................................................................Peran 2: ........................................................................................................................
Contoh: ........................................................................................................................(Jika ada, tambahkan peran lain)
Bagaimana peran [Nama Kearifan Lokal] ini dalam menjaga harmoni sosial (hubungan baik antar masyarakat) di daerahnya? Berikan contoh konkret!
Peran 1: ........................................................................................................................
Contoh: .................................................................................si.......................................Peran 2: ........................................................................................................................
Contoh: ........................................................................................................................(Jika ada, tambahkan peran lain)
Menurut kelompok kalian, apa saja tantangan atau ancaman yang mungkin dihadapi oleh [Nama Kearifan Lokal] ini di era modern? (Misalnya: pengaruh teknologi, perubahan gaya hidup, dll.)
Tantangan 1: ...............................................................................................................
Tantangan 2: ...............................................................................................................
Tantangan 3: ...............................................................................................................
LAMPIRAN 2: CONTOH KASUS KEARIFAN LOKAL
(Guru dapat memilih 2-3 contoh yang berbeda untuk dibagikan ke kelompok agar diskusi lebih variatif)
Contoh 1: Subak di Bali
Subak adalah sistem irigasi tradisional di Bali yang mengairi sawah secara gotong royong dan spiritual. Sistem ini tidak hanya mengatur air, tetapi juga melibatkan upacara adat, sistem pembagian hasil yang adil, dan pemujaan Dewi Sri (Dewi Kesuburan). Subak menjaga keseimbangan ekosistem pertanian, mencegah hama, dan mempererat hubungan sosial antar petani.
Contoh 2: Tradisi Sasi di Maluku
Sasi adalah larangan mengambil hasil alam di suatu wilayah (laut, hutan, atau kebun) dalam jangka waktu tertentu. Sasi biasanya diputuskan oleh tetua adat dan berlaku bagi seluruh masyarakat. Tujuannya adalah memberi kesempatan alam untuk memulihkan diri (misal: ikan bertelur, buah tumbuh matang) sehingga sumber daya tetap lestari dan dapat dinikmati di masa depan. Sasi juga memperkuat kepatuhan masyarakat terhadap aturan adat.
Contoh 3: Hutan Larangan Adat (Beberapa suku di Indonesia)
Beberapa komunitas adat memiliki area hutan yang dianggap sakral atau "terlarang" untuk ditebang. Hutan ini mungkin dianggap sebagai tempat bersemayam roh leluhur atau sumber mata air utama. Adanya larangan ini secara tidak langsung menjaga kelestarian hutan, melestarikan keanekaragaman hayati, dan menjaga keseimbangan alam sebagai sumber kehidupan masyarakat adat.
LAMPIRAN 3: LEMBAR KERJA KELOMPOK (LKK) PERTEMUAN 2
Nama Kelompok:
Anggota Kelompok:
...................................
...................................
...................................
...................................
...................................
Tugas Proyek: Membuat Poster Infografis "Ide Kreatif Pelestarian Kearifan Lokal"
Petunjuk:
Pilih satu kearifan lokal (bisa dari daerah kalian atau yang sudah kalian pelajari) yang ingin kalian lestarikan.
Diskusikan dan tuliskan minimal 3-4 ide kreatif dan inovatif untuk melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal tersebut di era modern.
Tuangkan ide-ide kalian dalam bentuk Poster Infografis yang menarik di kertas karton yang telah disediakan. Poster harus memuat:
Judul Poster yang menarik.
Nama Kearifan Lokal yang kalian pilih.
Penjelasan Singkat tentang kearifan lokal tersebut.
Minimal 3-4 Ide Kreatif untuk pelestarian (jelaskan secara singkat).
Visualisasi (gambar, sketsa, ikon, warna) yang mendukung dan membuat poster menarik.
Persiapkan presentasi singkat (2-3 menit) untuk menjelaskan poster kalian kepada teman-teman.
Rancangan Ide Pelestarian (gunakan ini sebagai panduan awal):
Kearifan Lokal yang dipilih: ...........................................................................................
Deskripsi Singkat Kearifan Lokal:
....................................................................................................................................................................Ide Kreatif Pelestarian:
Ide 1: ....................................................................................................................
Bagaimana caranya? ..............................................................................................
Manfaatnya? ..........................................................................................................
Ide 2: ....................................................................................................................
Bagaimana caranya? ..............................................................................................
Manfaatnya? ..........................................................................................................
Ide 3: ....................................................................................................................
Bagaimana caranya? ..............................................................................................
Manfaatnya? ..........................................................................................................
Ide 4 (jika ada): .......................................................................................................
Bagaimana caranya? ..............................................................................................
Manfaatnya? ..........................................................................................................
LAMPIRAN 4: RUBRIK PENILAIAN PROYEK POSTER INFOGRAFIS
Skor Maksimal: 24
Skor Perolehan: ..............
Nilai: (Skor Perolehan / 24) x 100 = ...............
LAMPIRAN 5: INSTRUMEN REFLEKSI SISWA
Nama Siswa: ................................................... Kelas: ...........................
Tanggal Refleksi: ...............................................
Petunjuk: Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dan berikan tanda centang (✓) pada kolom yang paling sesuai dengan perasaan dan pengalamanmu selama pembelajaran.
Apa bagian yang paling menarik dari pembelajaran hari ini?
.......................................................................................................................................................................................................................................................
Komentar
Posting Komentar