Modul ajar IPS untuk kelas 7 semester 1 sesuai Kurikulum Merdeka dengan tema Interaksi Sosial

Modul ajar IPS untuk kelas 7 semester 1 sesuai Kurikulum Merdeka dengan tema Interaksi Sosial 

IDENTITAS MODUL

  • Nama Penyusun: Dody Dz, S.Pd.

  • Institusi: SMP Negeri 3 Mnj

  • Tahun Ajaran: 2025/2026

  • Jenjang Sekolah: SMP

  • Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

  • Fase: D

  • Kelas: VII (Tujuh)

  • Materi Pokok: Interaksi Sosial

  • Alokasi Waktu: 3 Pertemuan x 80 menit (2 JP per pertemuan)

KOMPETENSI AWAL

Siswa diharapkan telah memiliki pemahaman dasar tentang:

  • Konsep diri sebagai individu dan bagian dari masyarakat.

  • Lingkungan sekitar dan interaksi sederhana yang terjadi di dalamnya.

  • Kemampuan untuk mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antar individu.

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Modul ini berfokus pada pengembangan dimensi Profil Pelajar Pancasila:

  1. Bergotong Royong: Melalui diskusi kelompok, proyek bersama, dan kegiatan kolaboratif lainnya.

  2. Bernalar Kritis: Melalui analisis kasus, identifikasi masalah, dan pengambilan kesimpulan dari pengamatan interaksi sosial.

  3. Kreatif: Melalui pembuatan skenario interaksi, presentasi, dan pemecahan masalah yang inovatif.


TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada akhir pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan pengertian interaksi sosial dengan tepat.

  2. Mengidentifikasi syarat-syarat terjadinya interaksi sosial.

  3. Menganalisis bentuk-bentuk interaksi sosial (asosiatif dan disosiatif) beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

  4. Menerapkan pemahaman tentang interaksi sosial dalam membangun hubungan yang positif di lingkungan sekitar.


INDIKATOR KEBERHASILAN

Siswa dikatakan berhasil jika mampu:

  • Mendefinisikan interaksi sosial dengan bahasanya sendiri.

  • Menyebutkan dua syarat utama interaksi sosial (kontak sosial dan komunikasi).

  • Memberikan minimal tiga contoh interaksi asosiatif dan disosiatif.

  • Menganalisis suatu skenario interaksi dan menentukan bentuk interaksinya.

  • Menunjukkan sikap kolaboratif dalam kerja kelompok.


PERTANYAAN PEMANTIK

  • Pernahkah kalian berbicara atau bertegur sapa dengan teman di sekolah? Apa yang terjadi saat itu?

  • Mengapa kita perlu berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain?

  • Bayangkan jika kalian hidup sendiri dan tidak pernah berinteraksi dengan siapapun, apa yang akan terjadi?

  • Menurut kalian, apakah semua interaksi selalu berakhir dengan kebaikan atau kesepakatan? Mengapa?


DAFTAR PERLENGKAPAN AJAR

  • Papan tulis/Whiteboard dan spidol/marker

  • Proyektor dan layar (opsional)

  • Komputer/Laptop

  • Speaker (opsional, untuk video/audio)

  • Kertas HVS/Folio

  • Spidol warna/Pensil warna

  • Stopwatch/timer

  • Kartu contoh interaksi (lihat lampiran)


RINGKASAN MATERI AJAR

Pertemuan 1: Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial

  • Pengertian Interaksi Sosial: Hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok, di mana satu pihak memengaruhi pihak lain dan sebaliknya. Interaksi sosial adalah dasar dari kehidupan bermasyarakat.

  • Ciri-ciri Interaksi Sosial:

  • Jumlah pelaku lebih dari satu orang.

  • Adanya komunikasi antarpelaku (verbal dan nonverbal).

  • Adanya dimensi waktu (masa lalu, sekarang, masa depan).

  • Adanya tujuan-tujuan tertentu.

  • Syarat-Syarat Interaksi Sosial:

  1. Kontak Sosial: Pertemuan fisik atau non-fisik (misalnya melalui telepon, media sosial) antara dua pihak atau lebih. Kontak sosial bisa langsung (bertemu tatap muka) atau tidak langsung (melalui perantara).

  2. Komunikasi: Proses penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain, sehingga ada respons atau tanggapan. Komunikasi dapat berupa verbal (kata-kata) atau nonverbal (gestur, ekspresi wajah).


Pertemuan 2 & 3: Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua bentuk utama:

  1. Interaksi Sosial Asosiatif: Bentuk interaksi yang mengarah pada kerja sama, kesepakatan, dan penyatuan.

  • Kerja Sama (Cooperation): Usaha bersama antar individu atau kelompok untuk mencapai satu tujuan. Contoh: kerja bakti membersihkan lingkungan, gotong royong membangun jembatan.

  • Akomodasi (Accommodation): Usaha untuk menyelesaikan konflik atau perselisihan, tanpa menghancurkan pihak lain, agar tercapai kestabilan. Contoh: mediasi, arbitrasi, kompromi.

  • Asimilasi (Assimilation): Proses percampuran dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru, di mana ciri khas kebudayaan lama melebur. Contoh: pernikahan antarbudaya.

  • Akulturasi (Acculturation): Penerimaan unsur-unsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan asli. Contoh: masuknya musik K-pop ke Indonesia tapi musik dangdut tetap ada.

  1. Interaksi Sosial Disosiatif: Bentuk interaksi yang mengarah pada perpecahan, pertentangan, atau konflik.

  • Persaingan (Competition): Proses sosial di mana individu atau kelompok saling berebut untuk mencapai tujuan tertentu yang jumlahnya terbatas. Contoh: perlombaan, pemilihan ketua kelas.

  • Kontravensi (Contravention): Sikap menentang yang tersembunyi, tidak langsung, dan tidak menunjukkan perselisihan secara terbuka. Contoh: fitnah, provokasi, penghasutan.

  • Konflik/Pertentangan (Conflict): Proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha mencapai tujuannya dengan menentang pihak lain, disertai ancaman atau kekerasan. Contoh: tawuran antarpelajar, demonstrasi.


DAFTAR LAMPIRAN MATERI PENDUKUNG

  • Lampiran 1: Kartu Skenario Interaksi (berisi berbagai contoh interaksi singkat untuk analisis siswa).

  • Lampiran 2: Lembar Kerja Kelompok (format tabel untuk analisis interaksi).

  • Lampiran 3: Rubrik Penilaian Proyek "Drama Interaksi".

  • Lampiran 4: Lembar Refleksi Siswa.

  • Lampiran 5: Powerpoint/slide presentasi materi Interaksi Sosial (jika menggunakan proyektor).

  • Lampiran 6: Video pendek tentang contoh interaksi sosial (opsional, disiapkan guru).


LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 (80 menit): Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial

Kegiatan Pembuka (15 menit)

  1. Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa.

  2. Guru mengajak siswa untuk melakukan Brainstorming "Jaring Kata". Guru menuliskan kata "Interaksi" di papan tulis. Siswa diminta menyebutkan kata-kata lain yang terlintas di pikiran mereka terkait kata tersebut (misalnya: ngobrol, ketemu, main, kerja kelompok). Guru menuliskan di papan tulis, membentuk jaring kata. (Melatih kreativitas dan bernalar kritis).

  3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.

  4. Guru memberikan pertanyaan pemantik: "Pernahkah kalian berbicara atau bertegur sapa dengan teman di sekolah? Apa yang terjadi saat itu? Apakah itu disebut interaksi?"

Kegiatan Inti (55 menit)

  1. Eksplorasi Konsep (20 menit):

  • Siswa dibagi menjadi kelompok kecil (4-5 orang).

  • Setiap kelompok diberikan satu Kartu Skenario Interaksi yang berbeda (misalnya: dua teman mengobrol di kantin, seorang guru menjelaskan pelajaran di depan kelas, seorang anak membalas pesan WhatsApp dari ibunya).

  • Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan: "Apa yang terjadi pada skenario ini? Siapa saja yang terlibat? Apakah mereka saling mempengaruhi? Mengapa interaksi ini bisa terjadi?"

  • Setiap kelompok diminta menyimpulkan pengertian interaksi sosial berdasarkan skenario mereka dan mencatat ciri-cirinya. (Melatih kolaborasi, bernalar kritis).

  1. Penyampaian Materi & Diskusi (20 menit):

  • Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan penguatan dan meluruskan konsep.

  • Guru menjelaskan secara ringkas pengertian interaksi sosial dan ciri-cirinya.

  • Guru kemudian mengajak siswa untuk menganalisis: "Apa saja 'syarat' agar interaksi itu bisa terjadi?" (Memancing siswa untuk menemukan konsep kontak sosial dan komunikasi).

  • Guru menjelaskan konsep kontak sosial (langsung/tidak langsung) dan komunikasi (verbal/nonverbal) sebagai syarat interaksi sosial.

  1. Permainan Peran "Interaksi Tanpa Suara" (15 menit):

  • Guru meminta 2-3 siswa secara sukarela maju ke depan kelas.

  • Guru memberikan instruksi rahasia kepada mereka untuk melakukan suatu interaksi tanpa suara (misalnya: mengajak teman bermain, meminta maaf, atau menunjukkan rasa senang karena mendapat hadiah).

  • Siswa lain diminta menebak apa yang sedang mereka lakukan dan bagaimana mereka berkomunikasi.

  • Diskusi singkat: "Mengapa kita bisa mengerti maksud teman kita meskipun tanpa suara? Ini menunjukkan pentingnya apa dalam interaksi?" (Melatih kreativitas, bernalar kritis, dan menguatkan pemahaman tentang komunikasi nonverbal).

Kegiatan Penutup (10 menit)

  1. Guru dan siswa merangkum kembali pengertian dan syarat interaksi sosial.

  2. Guru memberikan penugasan individu: "Tuliskan tiga contoh interaksi yang kalian alami hari ini, dan identifikasi apakah ada kontak sosial dan komunikasi di dalamnya."

  3. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya (bentuk-bentuk interaksi sosial).


Pertemuan 2 (80 menit): Bentuk-bentuk Interaksi Sosial (Asosiatif)

Kegiatan Pembuka (10 menit)

  1. Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa.

  2. Guru mengulang sedikit materi sebelumnya dengan pertanyaan: "Apa itu interaksi sosial? Apa saja syaratnya?"

  3. Guru memberikan pertanyaan pemantik: "Apakah semua interaksi selalu berakhir baik atau positif? Berikan contohnya!"

Kegiatan Inti (60 menit)

  1. Pengenalan Bentuk Interaksi Asosiatif (20 menit):

  • Guru menjelaskan bahwa interaksi sosial memiliki dua bentuk utama: asosiatif dan disosiatif.

  • Guru fokus pada Interaksi Asosiatif dan menjelaskan jenis-jenisnya: kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Berikan contoh konkret yang mudah dipahami siswa dalam kehidupan sehari-hari (misalnya: kerja bakti di sekolah, mediasi teman yang bertengkar, perayaan Imlek di Indonesia).

  1. Studi Kasus Kelompok "Teater Mini Interaksi Asosiatif" (40 menit):

  • Siswa dibagi kembali menjadi kelompok kecil.

  • Setiap kelompok mendapatkan satu jenis interaksi asosiatif (kerja sama, akomodasi, asimilasi, atau akulturasi).

  • Tugas Kelompok: Setiap kelompok diminta untuk membuat skenario singkat (2-3 menit) yang menggambarkan bentuk interaksi asosiatif yang mereka dapatkan. Mereka harus memerankan skenario tersebut di depan kelas.

  • Guru berkeliling membimbing dan memberikan masukan.

  • Presentasi Teater Mini: Setiap kelompok menampilkan "teater mini" mereka. Setelah itu, kelompok lain dan guru diminta menebak bentuk interaksinya dan memberikan tanggapan. (Melatih kreativitas, kolaborasi, bernalar kritis).

Kegiatan Penutup (10 menit)

  1. Guru dan siswa merangkum kembali bentuk-bentuk interaksi asosiatif.

  2. Guru meminta siswa untuk mencatat 2-3 contoh interaksi asosiatif yang mereka amati di lingkungan sekitar rumah.

  3. Guru menyampaikan bahwa pertemuan berikutnya akan membahas interaksi disosiatif.


Pertemuan 3 (80 menit): Bentuk-bentuk Interaksi Sosial (Disosiatif) dan Refleksi

Kegiatan Pembuka (10 menit)

  1. Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa.

  2. Guru bertanya: "Siapa yang masih ingat bentuk interaksi asosiatif? Berikan contohnya!"

  3. Guru memberikan pertanyaan pemantik: "Apakah kalian pernah melihat orang bertengkar? Mengapa itu bisa terjadi? Apakah itu termasuk interaksi?"

Kegiatan Inti (60 menit)

  1. Pengenalan Bentuk Interaksi Disosiatif (20 menit):

  • Guru menjelaskan Interaksi Disosiatif dan jenis-jenisnya: persaingan, kontravensi, dan konflik. Berikan contoh yang relevan dengan kehidupan siswa (misalnya: lomba lari, teman yang tidak suka secara diam-diam, perdebatan).

  • Guru juga menekankan bahwa interaksi disosiatif tidak selalu buruk, terkadang bisa memunculkan ide-ide baru atau penyelesaian masalah (misalnya persaingan sehat).

  1. Proyek Kelompok "Analisis Kasus Interaksi" (40 menit):

  • Siswa tetap dalam kelompok sebelumnya.

  • Setiap kelompok diberikan 2-3 Kartu Skenario Interaksi yang berbeda (kali ini lebih kompleks, mencakup asosiatif dan disosiatif, atau kombinasi).

  • Tugas Kelompok:

  • Membaca dan menganalisis setiap skenario.

  • Mengidentifikasi jenis interaksi yang terjadi (asosiatif/disosiatif dan jenisnya).

  • Menjelaskan mengapa mereka menggolongkannya demikian.

  • Membuat poster sederhana atau mind map hasil analisis mereka di kertas flipchart atau HVS.

  • Setiap kelompok mempresentasikan hasil analisisnya di depan kelas. Guru memberikan umpan balik dan penguatan. (Melatih kolaborasi, bernalar kritis, kreativitas dalam penyajian).

Kegiatan Penutup (10 menit)

  1. Guru dan siswa merangkum seluruh materi tentang interaksi sosial (pengertian, syarat, dan bentuk-bentuk).

  2. Refleksi Diri (5 menit): Siswa mengisi Lembar Refleksi Siswa (lihat lampiran).

  3. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi aktif siswa selama pembelajaran.


RENCANA ASESMEN

1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)

  • Pertanyaan lisan singkat di awal pertemuan 1: "Apa yang kalian ketahui tentang cara orang berhubungan?"

2. Asesmen Formatif (Selama Proses Pembelajaran)

  • Observasi Partisipasi Diskusi Kelompok: Mengamati keaktifan, kolaborasi, dan kemampuan siswa dalam menyampaikan ide.

  • Penilaian Produk "Teater Mini" (Pertemuan 2): Kualitas skenario, akting, dan ketepatan dalam menggambarkan bentuk interaksi asosiatif. (Menggunakan Rubrik Penilaian Proyek).

  • Penilaian Produk "Poster/Mind Map Analisis Kasus" (Pertemuan 3): Ketepatan identifikasi jenis interaksi, kejelasan penjelasan, dan kekompakan kelompok.

  • Kuis Singkat (setiap akhir pertemuan): 3-5 pertanyaan pilihan ganda/isian singkat untuk mengecek pemahaman konsep.

3. Asesmen Sumatif (Akhir Bab/Setelah 3 Pertemuan)

  • Tes Tertulis: Soal pilihan ganda, isian singkat, dan uraian terkait pengertian, syarat, dan bentuk-bentuk interaksi sosial.

  • Proyek Individu/Kelompok (Opsional, jika waktu memungkinkan): Membuat vlog/video singkat tentang "Interaksi Sosial di Lingkunganku" dengan mengidentifikasi berbagai bentuk interaksi.


RENCANA DIFERENSIASI

1. Diferensiasi Konten:

  • Visual: Menyediakan video pendek tentang contoh interaksi sosial, poster/infografis materi.

  • Auditori: Penjelasan lisan yang jelas, diskusi kelompok.

  • Kinestetik: Permainan peran, teater mini, proyek membuat poster.

  • Materi Tambahan: Menyiapkan bacaan/artikel tambahan bagi siswa yang ingin mendalami lebih lanjut atau yang memiliki kecepatan belajar lebih tinggi.

2. Diferensiasi Proses:

  • Dukungan Kelompok: Mengelompokkan siswa dengan mempertimbangkan kemampuan heterogen agar saling membantu. Guru berkeliling memberikan bimbingan lebih intensif pada kelompok yang membutuhkan.

  • Bimbingan Individu: Memberikan bantuan personal kepada siswa yang kesulitan memahami konsep atau mengerjakan tugas.

  • Pilihan Proyek: Memungkinkan siswa memilih cara presentasi hasil analisis (misalnya: drama singkat, presentasi lisan, mind map).

  • Scaffolding: Memberikan pertanyaan panduan atau contoh awal bagi siswa yang kesulitan memulai tugas.

3. Diferensiasi Produk:

  • Format Produk: Siswa dapat memilih bentuk output tugas (misalnya, presentasi lisan, poster, mind map, atau tulisan).

  • Tingkat Kerumitan: Untuk siswa yang lebih cepat, dapat diberikan skenario interaksi yang lebih kompleks untuk dianalisis.


SARANA DAN PRASARANA

  • Ruang kelas yang nyaman

  • Meja dan kursi yang dapat diatur untuk kerja kelompok

  • Papan tulis/whiteboard

  • Spidol/marker

  • Proyektor dan layar (jika tersedia)

  • Komputer/Laptop

  • Akses internet (opsional, untuk mencari referensi atau contoh video)

  • Alat tulis dan buku catatan siswa


REFERENSI MATERI/MEDIA PEMBELAJARAN

  • Buku IPS Kelas VII Kurikulum Merdeka.

  • Modul IPS dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

  • Video edukasi tentang interaksi sosial dari YouTube (pilih yang sesuai usia dan relevan).

  • Artikel-artikel berita/kasus dari media massa yang menunjukkan contoh interaksi sosial.

  • Lingkungan sekitar sekolah dan masyarakat sebagai sumber belajar langsung.


LEMBAR KERJA/LATIHAN/ASESMEN

Lembar Kerja Kelompok (Pertemuan 3)

Nama Kelompok:

Anggota:

No.

Skenario Interaksi

Jenis Interaksi (Asosiatif/Disosiatif)

Bentuk Interaksi (Kerja Sama, Konflik, dll.)

Alasan/Penjelasan

1.

(Skenario 1 dari Lampiran 1)




2.

(Skenario 2 dari Lampiran 1)




3.

(Skenario 3 dari Lampiran 1)





INSTRUMEN REFLEKSI


Lembar Refleksi Siswa

Nama:

Kelas:

Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur:

  1. Materi apa yang paling mudah saya pahami hari ini? Mengapa?

6. Contoh Lampiran

LAMPIRAN 1: Kartu Skenario Interaksi

Kartu Skenario 1:

Andi tidak sengaja menabrak Doni di koridor sekolah hingga buku-buku Doni terjatuh. Andi segera membantu memunguti buku-buku Doni sambil meminta maaf. Doni tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, kok."

Kartu Skenario 2:

Di dalam kelas, Bu Guru sedang menjelaskan pelajaran Sejarah. Semua siswa mendengarkan dengan seksama. Sesekali ada siswa yang mengangkat tangan untuk bertanya, dan Bu Guru menjawabnya.

Kartu Skenario 3:

Sekelompok siswa sedang mengerjakan tugas kelompok IPS. Mereka berbagi ide, mencari informasi bersama di internet, dan menuliskan hasilnya di kertas karton. Mereka juga saling mengingatkan untuk tetap fokus.

Kartu Skenario 4:

Dua toko baju di pusat kota saling bersaing untuk menarik pelanggan. Mereka menawarkan diskon besar-besaran dan promosi menarik lainnya agar produk mereka lebih laku.

Kartu Skenario 5:

Ada sekelompok remaja yang sering membicarakan keburukan temannya di belakang. Mereka menyebarkan gosip dan berusaha menjatuhkan nama baik temannya tersebut tanpa sepengetahuannya.

Kartu Skenario 6:

Perwakilan OSIS dan perwakilan siswa yang melakukan aksi protes bertemu dengan Kepala Sekolah. Mereka berdiskusi mencari jalan keluar terbaik untuk masalah perbedaan pendapat yang terjadi di sekolah.


LAMPIRAN 3: Rubrik Penilaian Proyek "Drama Interaksi" (Pertemuan 2)

Aspek Penilaian

Skor 4 (Sangat Baik)

Skor 3 (Baik)

Skor 2 (Cukup)

Skor 1 (Kurang)

Kesesuaian dengan Bentuk Interaksi

Skenario dan penampilan sangat jelas menggambarkan bentuk interaksi asosiatif yang ditugaskan.

Skenario dan penampilan cukup jelas menggambarkan bentuk interaksi asosiatif yang ditugaskan.

Skenario dan penampilan kurang jelas menggambarkan bentuk interaksi asosiatif yang ditugaskan.

Skenario dan penampilan tidak sesuai dengan bentuk interaksi asosiatif yang ditugaskan.

Kreativitas Skenario

Skenario sangat orisinal, menarik, dan menunjukkan pemahaman mendalam.

Skenario cukup orisinal dan menarik.

Skenario kurang orisinal dan sederhana.

Skenario meniru atau tidak menunjukkan kreativitas.

Kerja Sama Kelompok

Semua anggota aktif berpartisipasi dan berkontribusi secara seimbang.

Sebagian besar anggota aktif berpartisipasi.

Hanya beberapa anggota yang aktif berpartisipasi.

Hanya satu atau dua anggota yang aktif, atau tidak ada kerja sama.

Penyampaian/Penampilan

Penampilan jelas, percaya diri, dan mudah dipahami oleh penonton.

Penampilan cukup jelas dan percaya diri.

Penampilan kurang jelas atau kurang percaya diri.

Penampilan tidak jelas atau sulit dipahami.


LAMPIRAN 4: Lembar Refleksi Siswa

Lembar Refleksi Siswa

Nama:

Kelas:

Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur:

  1. Materi apa yang paling mudah saya pahami hari ini? Mengapa?
    ...............................................................................................................................................................................................................................


Panduan Umum (untuk Guru)


Mengenai Modul Ini

Modul ajar ini dirancang untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VII Semester 1 dengan fokus pada materi Interaksi Sosial. Modul ini dirancang berdasarkan prinsip Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, diferensiasi, dan pengembangan Profil Pelajar Pancasila.


Karakteristik Pembelajaran yang Diharapkan


  • Aktif: Siswa tidak hanya mendengarkan tetapi juga berpartisipasi aktif dalam diskusi, tanya jawab, dan aktivitas praktik.

  • Kreatif: Siswa didorong untuk berpikir out-of-the-box, menciptakan ide-ide baru, dan menyajikan pemahaman mereka dengan cara yang inovatif (misalnya melalui drama, poster, atau skenario).

  • Kolaboratif: Siswa belajar bekerja sama dalam kelompok, menghargai perbedaan pendapat, dan membangun kesepahaman bersama.


Saran untuk Gur


  1. Fleksibilitas: Modul ini adalah panduan. Sesuaikan aktivitas dan durasi sesuai dengan kondisi kelas, karakteristik siswa, dan ketersediaan waktu. Jangan ragu untuk memodifikasi atau menambah kegiatan jika dirasa perlu.

  2. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar: Dorong siswa untuk mengamati interaksi sosial yang terjadi di lingkungan sekolah, keluarga, atau masyarakat sekitar sebagai sumber belajar nyata.

  3. Umpan Balik Konstruktif: Berikan umpan balik yang membangun dan spesifik pada setiap aktivitas siswa, baik individu maupun kelompok. Fokus pada proses belajar dan peningkatan, bukan hanya hasil akhir.

  4. Apresiasi: Berikan apresiasi kepada siswa atas usaha dan partisipasi mereka, sekecil apapun itu, untuk membangun motivasi dan rasa percaya diri.

  5. Peran sebagai Fasilitator: Posisikan diri sebagai fasilitator yang membimbing dan memfasilitasi proses belajar siswa, bukan hanya sebagai pemberi informasi. Beri ruang bagi siswa untuk bereksplorasi dan menemukan sendiri konsep.

  6. Penggunaan Media: Memanfaatkan berbagai media pembelajaran (gambar, video, studi kasus nyata) untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan kontekstual.

  7. Manajemen Kelas: Perhatikan dinamika kelompok dan pastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. Atasi potensi konflik atau masalah yang muncul saat kerja kelompok dengan bijak.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mobile Application (Mobile-Assisted Language Learning/MALL) into the learning process

Modul ajar Bahasa Inggris untuk kelas 8 semester 2 dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi, sesuai Kurikulum Merdeka,