modul ajar Bahasa Inggris untuk kelas 8 semester 1 penggunaan frasa dan struktur kalimat untuk mengungkapkan harapan, keinginan, dan cita-cita
modul ajar Bahasa Inggris untuk kelas 8 semester 1 dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dan model Problem Based Learning (PBL) sesuai Kurikulum Merdeka, dengan fokus pada penggunaan frasa dan struktur kalimat untuk mengungkapkan harapan, keinginan, dan cita-cita. Modul ini dirancang untuk 3 pertemuan @80 menit.
Modul Ajar Bahasa Inggris
I. Identitas Modul
II. Kompetensi Awal
Peserta didik diharapkan sudah memiliki kemampuan dasar dalam:
Memahami dan menggunakan kosakata dasar bahasa Inggris dalam konteks sehari-hari.
Menyusun kalimat sederhana dalam bahasa Inggris (Subjek-Predikat-Objek).
Mengidentifikasi dan merespon pertanyaan sederhana.
III. Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila yang akan dikembangkan:
Bergotong Royong: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah dan tugas.
Mandiri: Peserta didik menunjukkan inisiatif dan tanggung jawab dalam proses belajar.
Bernalar Kritis: Peserta didik menganalisis informasi, mengidentifikasi masalah, dan mencari solusi.
Kreatif: Peserta didik menghasilkan ide-ide orisinal dan mengembangkan solusi inovatif.
IV. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menggunakan berbagai frasa dan struktur kalimat untuk mengungkapkan harapan, keinginan, dan cita-cita dalam konteks percakapan sehari-hari atau tulisan singkat.
V. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
Mengidentifikasi berbagai frasa yang digunakan untuk mengungkapkan harapan, keinginan, dan cita-cita (misalnya: I hope..., I wish..., I dream of..., I want to..., My goal is to...).
Menggunakan frasa harapan, keinginan, dan cita-cita dalam percakapan sehari-hari dengan tepat.
Menulis kalimat singkat atau paragraf pendek yang mengungkapkan harapan, keinginan, dan cita-cita secara koheren.
Merancang dan mempresentasikan sebuah proyek sederhana (misalnya: poster, video pendek, atau presentasi lisan) yang menggambarkan harapan, keinginan, dan cita-cita mereka.
VI. Pertanyaan Pemantik
"Apa yang kalian harapkan terjadi di masa depan?"
"Jika kalian punya satu keinginan yang bisa terwujud, apa itu?"
"Apa cita-cita terbesar kalian saat dewasa nanti?"
"Bagaimana cara kita menyampaikan hal-hal tersebut kepada orang lain dalam Bahasa Inggris?"
VII. Daftar Perlengkapan Ajar
Whiteboard/Spidol atau Proyektor/Layar
Kartu kata/flashcards (berisi frasa harapan/keinginan/cita-cita)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Alat tulis (buku, pulpen/pensil)
Kertas karton, spidol warna, pensil warna (untuk proyek kreatif)
Speaker/Headset (jika ada materi audio)
Akses internet (opsional, untuk mencari inspirasi)
VIII. Ringkasan Materi Ajar
Materi akan berfokus pada penggunaan ungkapan (expressions) yang umum untuk menyatakan harapan, keinginan, dan cita-cita.
Frasa untuk Harapan (Hopes):
I hope (that)... (e.g., I hope I pass the exam.)
Hopefully,... (e.g., Hopefully, it will rain tomorrow.)
I'm hoping to... (e.g., I'm hoping to visit Bali next year.)
Frasa untuk Keinginan (Wishes):
I wish I could... (untuk keinginan yang tidak mungkin terjadi sekarang, e.g., I wish I could fly.)
I wish I had... (untuk sesuatu yang tidak dimiliki, e.g., I wish I had a new laptop.)
I wish + simple past tense (untuk keinginan tentang situasi saat ini yang berbeda, e.g., I wish I were taller.)
I want to... (untuk keinginan yang lebih konkret, e.g., I want to be a doctor.)
I'd like to... (lebih sopan dari I want to, e.g., I'd like to travel the world.)
Frasa untuk Cita-cita (Dreams/Goals):
My dream is to be a... (e.g., My dream is to be a famous singer.)
I dream of... (e.g., I dream of traveling around the world.)
My goal is to... (e.g., My goal is to get good grades.)
I aspire to be... (e.g., I aspire to be a successful entrepreneur.)
Struktur Kalimat:
Penekanan pada struktur kalimat sederhana: Subjek + Predikat (Verb Phrase) + Objek/Keterangan.
IX. Daftar Lampiran Materi Pendukung
Teks Dialog Contoh: Beberapa contoh percakapan pendek yang berisi ungkapan harapan, keinginan, dan cita-cita.
Daftar Kosakata: Daftar kosakata terkait profesi, hobi, tempat, atau kegiatan yang bisa digunakan dalam mengungkapkan harapan/keinginan/cita-cita.
Video Pendek: Rekomendasi tautan video pendek dari YouTube tentang "Future Dreams" atau "What I Want to Be".
Infografis/Gambar: Visualisasi frasa-frasa penting untuk memudahkan pemahaman.
X. Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (80 menit): Mengidentifikasi dan Memahami Konsep
Pendahuluan (15 menit)
Guru menyapa peserta didik, memeriksa kehadiran, dan membangun suasana kelas yang positif.
Guru melakukan pertanyaan pemantik: "Apa yang kalian harapkan terjadi di masa depan? Apa cita-cita kalian?" Guru bisa meminta beberapa peserta didik untuk berbagi dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris sederhana.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini: "Hari ini kita akan belajar bagaimana mengungkapkan harapan, keinginan, dan cita-cita dalam Bahasa Inggris."
Kegiatan Inti (50 menit)
Orientasi Peserta Didik pada Masalah (Problem Based Learning - PBL): Guru menunjukkan beberapa gambar/video (misalnya, orang yang sedang melakukan pekerjaan impian, tempat wisata indah, atau orang yang berhasil meraih cita-cita). Guru bertanya: "What do these pictures make you think about? Do you have similar hopes or dreams?" Guru kemudian menyajikan skenario masalah: "Imagine your friend asks you about your future. How would you tell them what you hope for, what you wish for, and what your dreams are in English?"
Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar: Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil (3-4 orang). Setiap kelompok diberikan LKPD yang berisi dialog singkat atau paragraf tentang harapan/keinginan/cita-cita, namun dengan beberapa bagian yang masih kosong atau tidak lengkap.
Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok:
Peserta didik secara individu membaca ringkasan materi ajar tentang frasa harapan, keinginan, dan cita-cita.
Dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan frasa-frasa tersebut dan mencoba mengisi bagian kosong di LKPD berdasarkan pemahaman mereka.
Guru berkeliling, memfasilitasi diskusi, dan memberikan bantuan jika diperlukan. Guru akan memberikan perhatian khusus pada kelompok yang kesulitan dan memberikan panduan lebih terstruktur, serta memberikan tantangan bagi kelompok yang sudah mahir.
Diferensiasi Konten:
Kelompok Visual/Audio: Disediakan infografis atau video pendek sebagai tambahan materi pendukung.
Kelompok Pembaca/Penulis: Disediakan teks dialog contoh yang lebih kompleks dan daftar kosakata yang lebih luas.
Kelompok Kinestetik: Diberikan kartu frasa untuk diurutkan atau dipasangkan.
Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya: Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Guru mengoreksi pelafalan atau penggunaan frasa yang belum tepat.
Penutup (15 menit)
Guru mereview kembali frasa-frasa yang telah dipelajari.
Guru memberikan penekanan pada pentingnya mengungkapkan harapan dan cita-cita.
Guru memberikan tugas rumah: Peserta didik diminta untuk menulis 3-5 kalimat tentang harapan, keinginan, atau cita-cita pribadi mereka menggunakan frasa yang telah dipelajari.
Guru menyampaikan agenda untuk pertemuan berikutnya.
Pertemuan 2 (80 menit): Menerapkan dalam Konteks Percakapan
Pendahuluan (15 menit)
Guru menyapa dan memeriksa kehadiran.
Guru meminta beberapa peserta didik untuk membacakan tugas rumah mereka. Ini sekaligus menjadi pengingat materi sebelumnya.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini: "Hari ini kita akan berlatih menggunakan frasa harapan, keinginan, dan cita-cita dalam percakapan sehari-hari."
Kegiatan Inti (50 menit)
Orientasi Peserta Didik pada Masalah (PBL): Guru memutar audio atau menampilkan transkrip percakapan singkat (lampiran materi pendukung) antara dua orang yang saling bertanya tentang harapan/keinginan/cita-cita. Guru bertanya: "What are they talking about? How do they express their hopes and dreams?" Guru kemudian memberikan skenario: "You are going to interview your classmate about their hopes, wishes, and dreams. How will you ask and answer these questions?"
Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar: Peserta didik bekerja secara berpasangan. Setiap pasangan diberikan LKPD yang berisi panduan untuk membuat dialog.
Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok:
Pasangan peserta didik merancang sebuah dialog singkat (minimal 5-7 kalimat per orang) di mana mereka saling mengungkapkan harapan, keinginan, atau cita-cita. Mereka didorong untuk menggunakan frasa yang beragam.
Diferensiasi Proses:
Peserta didik dengan kepercayaan diri rendah/belum lancar: Diberikan scaffolded dialog (dialog yang sudah ada kerangka kalimatnya, tinggal diisi). Guru akan membimbing mereka lebih intensif dalam pemilihan kosakata dan struktur kalimat.
Peserta didik dengan kepercayaan diri sedang: Diberikan beberapa prompts atau pertanyaan panduan untuk memulai dialog.
Peserta didik yang sudah mahir: Diberikan tantangan untuk membuat dialog yang lebih panjang, memasukkan follow-up questions, atau bahkan menggunakan conditional sentences (jika relevan).
Guru berkeliling untuk memantau, memberikan masukan, dan membantu memecahkan masalah. Guru mendorong peserta didik untuk berlatih melafalkan dialog mereka.
Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya: Setiap pasangan diminta untuk mempraktikkan dialog mereka di depan kelas atau di dalam kelompok yang lebih besar (jika waktu tidak memungkinkan untuk semua).
Penutup (15 menit)
Guru memberikan umpan balik umum mengenai performa dialog dan penggunaan frasa.
Guru mengingatkan kembali pentingnya berlatih berbicara Bahasa Inggris.
Guru memberikan instruksi untuk proyek akhir (pertemuan 3). Guru dapat memberikan pilihan proyek (misalnya, membuat poster cita-cita, merekam video singkat, atau membuat presentasi lisan).
Guru menyampaikan agenda untuk pertemuan berikutnya.
Pertemuan 3 (80 menit): Mengembangkan Proyek Kreatif dan Kolaboratif
Pendahuluan (15 menit)
Guru menyapa dan memeriksa kehadiran.
Guru mengingatkan tentang proyek akhir yang akan dikerjakan hari ini dan menghubungkannya dengan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan kesempatan untuk bertanya tentang proyek.
Kegiatan Inti (50 menit)
Orientasi Peserta Didik pada Masalah (PBL): Guru menampilkan contoh-contoh proyek (misalnya, gambar dream board, video "my future self", atau presentasi Power Point tentang cita-cita). Guru bertanya: "How do these people show their dreams? What kind of project can you create to show your own hopes and dreams?" Guru kemudian mengulangi masalah: "How can you creatively present your hopes, wishes, and dreams to others using English?"
Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar: Peserta didik bekerja dalam kelompok yang sama seperti pertemuan pertama (atau bisa juga individu jika memilih proyek personal). Setiap kelompok/individu memilih jenis proyek yang paling sesuai dengan minat dan gaya belajar mereka (diferensiasi produk).
Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok:
Peserta didik mulai merancang dan membuat proyek mereka. Mereka harus memastikan proyek tersebut menggunakan frasa dan struktur kalimat yang tepat dalam mengungkapkan harapan, keinginan, dan cita-cita.
Diferensiasi Produk:
Visual/Seni: Membuat "Dream Board/Poster Cita-cita" dengan gambar, tulisan, dan frasa Bahasa Inggris.
Audio/Visual: Membuat video singkat (misalnya, menggunakan ponsel) tentang "My Future Self" atau "My Dreams" dengan narasi Bahasa Inggris.
Penulis: Menulis "Surat untuk Diriku di Masa Depan" atau esai singkat yang menggambarkan harapan dan cita-cita.
Berbicara/Presentasi: Menyiapkan presentasi lisan (dengan atau tanpa bantuan visual seperti slide) tentang harapan, keinginan, dan cita-cita mereka.
Guru berkeliling, memberikan bimbingan teknis (misalnya, cara menggunakan aplikasi sederhana untuk video), membantu dalam penulisan (jika ada yang memilih esai/surat), dan memastikan penggunaan Bahasa Inggris yang benar. Guru mendorong kreativitas dan kolaborasi.
Aktivitas Kreatif dan Kolaboratif:
Brainstorming bersama: Setiap kelompok berdiskusi tentang ide-ide proyek dan bagaimana mereka akan merepresentasikannya.
Pembagian tugas: Dalam kelompok, peserta didik bisa membagi tugas (misalnya, satu mencari gambar, satu menulis teks, satu menyiapkan presentasi).
Saling memberikan masukan: Peserta didik saling memberikan umpan balik selama proses pembuatan proyek.
Galeri Karya: Jika waktu memungkinkan, setelah selesai, kelompok dapat saling mengunjungi karya kelompok lain dan memberikan komentar positif.
Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya: Setiap kelompok/individu mempresentasikan proyek mereka di depan kelas. Setelah presentasi, peserta didik lain bisa mengajukan pertanyaan (dalam Bahasa Inggris sederhana).
Penutup (15 menit)
Guru memberikan apresiasi atas semua proyek yang telah dibuat.
Guru merefleksikan kembali perjalanan pembelajaran dari mengidentifikasi frasa hingga membuat proyek kreatif.
Guru meminta peserta didik untuk melakukan refleksi diri (lihat instrumen refleksi).
Guru memberikan penguatan tentang pentingnya memiliki harapan dan cita-cita.
Guru menutup pelajaran.
XI. Rencana Asesmen
Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran - Non-Kognitif)
Mengamati interaksi dan respon peserta didik saat pertanyaan pemantik.
Mengidentifikasi gaya belajar peserta didik (visual, auditori, kinestetik) melalui observasi atau kuesioner singkat di awal tahun ajaran.
Asesmen Formatif (Selama Pembelajaran)
Observasi partisipasi aktif dalam diskusi kelompok dan individu.
Penilaian LKPD pada pertemuan 1 (kelengkapan dan ketepatan penggunaan frasa).
Penilaian performa dialog pada pertemuan 2 (kelancaran, akurasi, dan penggunaan frasa yang tepat).
Penilaian produk proyek pada pertemuan 3 (kreativitas, kesesuaian dengan tema, dan penggunaan Bahasa Inggris yang tepat).
Rubrik Penilaian Proyek (Contoh):
Isi (40%): Keterkaitan dengan tema, kelengkapan informasi tentang harapan/keinginan/cita-cita.
Kebahasaan (40%): Ketepatan penggunaan frasa (hope/wish/dream), tata bahasa, kosakata, pelafalan (jika presentasi).
Kreativitas & Presentasi (20%): Orisinalitas ide, visualisasi menarik, kemampuan presentasi/penyampaian.
Asesmen Sumatif (Opsional - Setelah Pembelajaran)
Tes tertulis singkat: Peserta didik diminta menulis paragraf pendek (50-70 kata) tentang harapan/keinginan/cita-cita mereka.
XII. Rencana Diferensiasi
Diferensiasi Konten:
Audio/Visual Learners: Menyediakan video, gambar, infografis, atau rekaman audio contoh percakapan.
Reading/Writing Learners: Menyediakan teks bacaan, contoh dialog tertulis, dan panduan menulis yang lebih detail.
Kinesthetic Learners: Menyediakan kartu frasa untuk diurutkan, aktivitas role-play, dan proyek berbasis produk.
Diferensiasi Proses:
Scaffolding: Memberikan bantuan dan bimbingan yang bervariasi sesuai kebutuhan. Bagi yang kesulitan, diberikan kerangka kalimat atau pilihan kosakata. Bagi yang sudah mahir, diberikan tantangan yang lebih kompleks (misalnya, menggunakan conditional sentences).
Pengaturan Kelompok: Mengelompokkan peserta didik dengan tingkat kemampuan bervariasi untuk saling membantu (peer tutoring) atau mengelompokkan berdasarkan minat.
Waktu Fleksibel: Memberikan waktu tambahan bagi peserta didik yang membutuhkan untuk menyelesaikan tugas.
Diferensiasi Produk:
Memberikan pilihan proyek yang beragam (poster, video, esai, presentasi lisan) agar peserta didik dapat memilih cara terbaik untuk menunjukkan pemahaman dan kreativitas mereka.
Menyediakan rubrik penilaian yang jelas untuk setiap jenis produk.
XIII. Sarana dan Prasarana
Ruang kelas yang nyaman.
Papan tulis/whiteboard.
Proyektor dan speaker (jika tersedia).
Komputer/Laptop.
Koneksi internet (jika memungkinkan).
Alat tulis dan bahan pendukung proyek (kertas karton, spidol, pensil warna, gunting, lem).
XIV. Referensi Materi/Media Pembelajaran
Buku Teks Bahasa Inggris Kelas 8 Kurikulum Merdeka (jika tersedia).
YouTube: Channel seperti "Learn English with Papa English", "English with Lucy", atau video pendek terkait "Future Dreams" atau "My Goals".
Situs web belajar Bahasa Inggris: British Council LearnEnglish Teens, Cambridge English, atau situs yang menyediakan latihan tentang expressions of hope and wish.
Gambar dan Infografis: Sumber dari internet yang relevan.
XV. Lembar Kerja/Latihan/Asesmen
(Terlampir dalam Lampiran Materi Pendukung)
LKPD Pertemuan 1: Mengidentifikasi frasa dalam dialog/paragraf, melengkapi kalimat rumpang.
LKPD Pertemuan 2: Panduan membuat dialog, scaffolded dialog (untuk diferensiasi).
Rubrik Penilaian Proyek (untuk asesmen formatif pertemuan 3).
Contoh soal tes tertulis singkat (untuk asesmen sumatif opsional).
XVI. Instrumen Refleksi
Refleksi Peserta Didik:
Apa hal baru yang saya pelajari hari ini tentang cara mengungkapkan harapan, keinginan, dan cita-cita?
Bagian mana yang paling saya pahami? Bagian mana yang masih membuat saya bingung?
Apakah saya merasa lebih percaya diri menggunakan frasa ini dalam Bahasa Inggris? Mengapa/mengapa tidak?
Apakah saya berpartisipasi aktif dalam kelompok? Apa yang bisa saya tingkatkan di pertemuan selanjutnya?
Proyek apa yang paling saya sukai dan mengapa?
Refleksi Guru (Untuk Bapak Dody):
Apakah tujuan pembelajaran tercapai dengan baik?
Bagaimana respon peserta didik terhadap model Problem Based Learning? Apakah mereka aktif terlibat dalam pemecahan masalah?
Apakah pendekatan berdiferensiasi yang diterapkan efektif dalam mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik yang beragam? Apa yang perlu ditingkatkan?
Apakah ada peserta didik yang masih kesulitan? Strategi apa yang bisa saya gunakan untuk membantu mereka di masa depan?
Apa bagian dari modul ini yang paling efektif? Apa yang perlu disesuaikan untuk pembelajaran selanjutnya?
Semoga modul ajar ini bermanfaat,
Komentar
Posting Komentar