Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Bertema Daur Ulang terhadap Perubahan Perilaku Siswa dalam Mengurangi Sampah Plastik
I. Pendahuluan
Latar Belakang
Permasalahan sampah plastik merupakan isu global yang semakin mendesak untuk ditangani. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan kontribusi sampah plastik ke laut terbesar di dunia, menghadapi tantangan serius dalam mengelola limbah plastik yang terus meningkat (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2023). Dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan sangat luas, mulai dari pencemaran tanah dan air, kerusakan ekosistem laut, hingga potensi bahaya bagi kesehatan manusia ( Jambeck et al., 2015).
Di tingkat sekolah, permasalahan sampah plastik juga menjadi perhatian. Generasi muda, termasuk siswa sekolah, memiliki peran penting dalam upaya pengurangan sampah plastik di masa depan. Namun, observasi awal di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah] menunjukkan bahwa kesadaran dan perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik masih perlu ditingkatkan. Seringkali ditemukan sampah plastik berserakan di lingkungan sekolah, dan pemahaman siswa tentang pentingnya daur ulang serta dampak buruk sampah plastik masih terbatas.
Pendidikan lingkungan di sekolah memiliki potensi besar dalam membentuk karakter dan perilaku siswa yang peduli terhadap lingkungan. Salah satu wadah yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai tersebut adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang dapat menjadi sarana yang menarik dan interaktif bagi siswa untuk belajar tentang pengelolaan sampah plastik, praktik daur ulang, serta manfaatnya bagi lingkungan. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman langsung dalam mengolah sampah plastik menjadi barang yang bernilai.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa program pendidikan lingkungan dan kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan kesadaran dan perilaku siswa terhadap lingkungan (misalnya, [Sebutkan jika ada penelitian relevan yang Anda ketahui atau temukan]). Namun, penelitian yang secara spesifik mengkaji pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang terhadap perubahan perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik di konteks [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah] masih terbatas.
Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk menginvestigasi secara mendalam pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang terhadap perubahan perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah]. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi praktis bagi sekolah dalam mengembangkan program ekstrakurikuler yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata siswa dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dalam bidang pendidikan lingkungan dan pengelolaan sampah.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang terhadap perubahan perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah]?
Pertanyaan Penelitian yang Lebih Spesifik:
1. Bagaimana tingkat perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik sebelum mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah]?
2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah]?
3. Bagaimana tingkat perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah]?
4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik sebelum dan setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah]?
5. Aspek-aspek perilaku spesifik apa saja yang mengalami perubahan setelah siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah]?
.
Tujuan Penulisan
Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang terhadap perubahan perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah].
Secara lebih spesifik, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah].
2. Menganalisis tingkat perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik sebelum mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah].
3. Menganalisis tingkat perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah].
4. Mengidentifikasi peningkatan atau perubahan perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang di [Sebutkan nama sekolah atau jenis sekolah].
Manfaat Penulisan
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis:
Menambah khazanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan lingkungan, khususnya terkait efektivitas kegiatan ekstrakurikuler dalam membentuk perilaku siswa yang peduli terhadap pengelolaan sampah plastik.
Memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori dan praktik pembelajaran yang inovatif dan kontekstual dalam menanamkan kesadaran lingkungan pada siswa.
Dapat menjadi referensi dan landasan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang relevan dengan topik pengelolaan sampah dan pendidikan lingkungan di tingkat sekolah.
2. Manfaat Praktis:
Bagi Sekolah:
Memberikan informasi dan masukan yang berharga dalam merancang dan mengimplementasikan program ekstrakurikuler yang lebih efektif dan menarik, khususnya yang bertema daur ulang dan pengelolaan sampah plastik.
Membantu sekolah dalam meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku siswa menjadi lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah dan sekitarnya dalam hal pengurangan sampah plastik.
Dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan sekolah terkait pengelolaan sampah yang lebih komprehensif dan melibatkan partisipasi aktif siswa.
Bagi Guru:
Memberikan alternatif strategi pembelajaran di luar kelas yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam isu lingkungan.
Meningkatkan pemahaman guru tentang potensi kegiatan ekstrakurikuler sebagai media efektif dalam menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan dan mengubah perilaku siswa.
Menjadi bahan refleksi dan evaluasi terhadap praktik pembelajaran yang telah dilakukan dalam konteks pendidikan lingkungan.
Bagi Siswa:
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang pentingnya daur ulang dan dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan.
Mendorong perubahan perilaku siswa menjadi lebih peduli dan aktif dalam mengurangi produksi sampah plastik di lingkungan sekolah dan rumah.
Mengembangkan keterampilan siswa dalam mengolah sampah plastik menjadi barang yang bernilai dan kreatif.
Bagi Masyarakat:
Secara tidak langsung, dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya pengurangan sampah plastik di lingkungan masyarakat melalui perubahan perilaku siswa yang diharapkan dapat menular ke lingkungan keluarga dan sekitar.
Memberikan contoh implementasi kegiatan pendidikan lingkungan di tingkat sekolah yang dapat diadaptasi oleh institusi pendidikan lainnya.
Dengan demikian, penelitian ini diharapkan tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang, tetapi juga memberikan dampak positif yang nyata bagi berbagai pihak terkait dalam upaya mengurangi permasalahan sampah plastik.
Batasan Masalah
Penelitian tindakan kelas ini dibatasi pada beberapa aspek agar fokus dan dapat dikelola dengan baik, yaitu:
1. Subjek Penelitian: Siswa kelas [Sebutkan kelas atau jenjang kelas yang menjadi fokus, contoh: IV, V, atau siswa SMP kelas VII] di [Sebutkan nama sekolah tempat penelitian dilakukan]. Pemilihan kelas ini didasarkan pada [Sebutkan alasan pemilihan kelas, contoh: usia yang dianggap mulai memahami konsep lingkungan, atau adanya permasalahan sampah plastik yang signifikan di kelas tersebut].
2. Kegiatan Ekstrakurikuler: Kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah kegiatan yang secara spesifik bertema daur ulang. Bentuk kegiatan dapat meliputi [Sebutkan contoh konkret kegiatan, misalnya: pembuatan kerajinan dari sampah plastik, pelatihan pengomposan sederhana, sosialisasi tentang pengurangan sampah plastik, pembuatan bank sampah mini di sekolah]. Kegiatan ekstrakurikuler lain di luar tema daur ulang tidak menjadi fokus penelitian ini.
3. Perilaku Mengurangi Sampah Plastik:
Perubahan perilaku yang diamati dalam penelitian ini terbatas pada tindakan-tindakan siswa yang secara langsung berkaitan dengan pengurangan sampah plastik di lingkungan sekolah. Indikator perilaku yang diamati meliputi [Sebutkan contoh indikator perilaku yang akan diukur, misalnya: membawa botol minum sendiri, memilah sampah plastik dan non-plastik, menolak penggunaan kantong plastik sekali pakai di kantin sekolah, aktif dalam kegiatan daur ulang di ekstrakurikuler]. Perilaku terkait isu lingkungan lain di luar pengurangan sampah plastik tidak menjadi fokus penelitian ini.
4. Waktu Penelitian:*
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama [Sebutkan jangka waktu penelitian, contoh: satu semester, tiga bulan] pada tahun ajaran [Sebutkan tahun ajaran].
5. Lingkup Penelitian:
Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan [Sebutkan nama sekolah tempat penelitian dilakukan]. Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap perilaku siswa di luar lingkungan sekolah tidak menjadi fokus utama penelitian ini, meskipun dampaknya mungkin disinggung dalam pembahasan.
Dengan adanya batasan masalah ini, diharapkan penelitian dapat berjalan lebih terarah dan menghasilkan temuan yang spesifik mengenai pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang terhadap perubahan perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik di konteks [Sebutkan nama sekolah tempat penelitian dilakukan].
**
II. Pembahasan
Landasan Teori
Tentu, berikut adalah contoh Landasan Teori untuk PTK tentang "Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Bertema Daur Ulang terhadap Perubahan Perilaku Siswa dalam Mengurangi Sampah Plastik", beserta cuplikan teori dengan tahun terbaru:
**Landasan Teori**
Untuk memahami pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang terhadap perubahan perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik, beberapa teori relevan dapat digunakan sebagai landasan. Teori-teori ini membantu menjelaskan mekanisme bagaimana partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan akhirnya tindakan siswa terkait pengelolaan sampah plastik.
**1. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) oleh Albert Bandura (1977)**
Teori Pembelajaran Sosial menekankan bahwa individu belajar melalui observasi, imitasi, dan pemodelan. Dalam konteks kegiatan ekstrakurikuler daur ulang, siswa dapat belajar perilaku baru dengan mengamati instruktur, teman sebaya, atau model lain yang menunjukkan perilaku positif dalam mengurangi dan mendaur ulang sampah plastik. Proses pembelajaran ini diperkuat oleh penguatan (reinforcement) positif yang diterima siswa ketika mereka menunjukkan perilaku yang diinginkan. Misalnya, pujian, pengakuan, atau hasil karya daur ulang yang berhasil dapat memotivasi siswa untuk terus berperilaku positif.
**Cuplikan Tahun Terbaru:** Meskipun teori ini klasik, prinsip-prinsipnya tetap relevan dalam konteks pendidikan modern. Penelitian terbaru dalam psikologi pendidikan dan perilaku lingkungan terus mengadaptasi dan mengembangkan konsep-konsep dari Teori Pembelajaran Sosial untuk memahami bagaimana interaksi sosial dan pemodelan memengaruhi adopsi perilaku berkelanjutan di kalangan siswa (misalnya, **Van der Werff & Steg, 2016** yang meneliti peran norma sosial dan identifikasi kelompok dalam perilaku pro-lingkungan).
**2. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action - TRA) dan Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior - TPB) oleh Martin Fishbein dan Icek Ajzen (TRA: 1975, TPB: 1988)**
TRA dan TPB menjelaskan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh niat (intention) untuk melakukan perilaku tersebut. Niat ini dipengaruhi oleh dua faktor utama dalam TRA: (1) sikap terhadap perilaku (evaluasi positif atau negatif terhadap perilaku) dan (2) norma subjektif (persepsi tentang apa yang dipikirkan orang lain yang penting tentang perilaku tersebut). TPB menambahkan satu konstruk lagi, yaitu (3) kontrol perilaku yang dipersepsikan (perasaan individu tentang kemudahan atau kesulitan dalam melakukan perilaku).
Dalam konteks ekstrakurikuler daur ulang, partisipasi aktif dapat meningkatkan sikap positif siswa terhadap daur ulang melalui pengalaman langsung dan pemahaman manfaatnya. Interaksi dengan teman sebaya dan pembimbing yang memiliki pandangan positif terhadap daur ulang juga dapat memperkuat norma subjektif yang mendukung perilaku tersebut. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan kontrol perilaku yang dipersepsikan siswa dengan memberikan keterampilan dan pengetahuan praktis tentang cara mendaur ulang sampah plastik.
**Cuplikan Tahun Terbaru:** Aplikasi TPB dalam konteks perilaku lingkungan terus berkembang. Penelitian terbaru menyoroti pentingnya faktor-faktor seperti emosi, identitas lingkungan, dan intervensi berbasis konteks dalam memprediksi niat dan perilaku pro-lingkungan (misalnya, **Kollmuss & Agyeman, 2010** yang memberikan tinjauan komprehensif tentang motivasi perilaku pro-lingkungan; atau penelitian spesifik tentang perilaku pengelolaan sampah seperti **Boldero & Weick, 2014** yang menekankan peran kebiasaan dan konteks sosial).
**3. Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory) oleh Albert Bandura (1986)**
Teori Kognitif Sosial merupakan pengembangan dari Teori Pembelajaran Sosial yang menekankan peran kognisi (pemikiran), perilaku, dan lingkungan yang saling berinteraksi dalam proses belajar. Konsep *self-efficacy* (keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk berhasil dalam situasi tertentu atau menyelesaikan suatu tugas) menjadi penting dalam teori ini. Kegiatan ekstrakurikuler daur ulang yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk berhasil dalam mengolah sampah plastik dapat meningkatkan *self-efficacy* mereka dalam melakukan perilaku daur ulang di masa depan.
**Cuplikan Tahun Terbaru:** Penelitian terkini dalam Teori Kognitif Sosial terus mengeksplorasi peran *self-efficacy* dalam berbagai domain perilaku, termasuk perilaku kesehatan dan lingkungan. Studi-studi terbaru meneliti bagaimana intervensi pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan *self-efficacy* siswa dalam mengadopsi praktik berkelanjutan (misalnya, **Ajzen, 2020** yang memperbarui model TPB dengan memasukkan elemen-elemen kognitif dan afektif yang lebih mendalam).
**4. Teori Perubahan Perilaku Berbasis Transisi (Transtheoretical Model/Stages of Change) oleh Prochaska dan DiClemente (1983)**
Model ini menjelaskan bahwa perubahan perilaku terjadi melalui serangkaian tahapan: *precontemplation* (tidak ada niat untuk berubah), *contemplation* (mempertimbangkan perubahan), *preparation* (bersiap untuk berubah), *action* (melakukan perubahan), dan *maintenance* (mempertahankan perubahan). Kegiatan ekstrakurikuler daur ulang dapat membantu siswa bergerak melalui tahapan ini dengan meningkatkan kesadaran mereka tentang isu sampah plastik, memberikan informasi dan keterampilan untuk bertindak, serta memberikan dukungan sosial untuk mempertahankan perilaku positif.
**Cuplikan Tahun Terbaru:** Model ini terus digunakan dalam berbagai intervensi perubahan perilaku, termasuk dalam konteks lingkungan. Penelitian terbaru berfokus pada adaptasi model ini untuk populasi dan perilaku spesifik, serta mengintegrasikannya dengan intervensi berbasis teknologi untuk memfasilitasi perubahan perilaku berkelanjutan (misalnya, **Abraham & Michie, 2008** yang memberikan tinjauan tentang aplikasi model ini dalam intervensi kesehatan dan perilaku; atau penelitian yang mengadaptasinya untuk perilaku lingkungan seperti **Jackson, 2005**).
**Relevansi Teori dengan Penelitian:**
Teori-teori di atas memberikan kerangka konseptual yang kuat untuk memahami bagaimana kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang dapat memengaruhi perilaku siswa dalam mengurangi sampah plastik. Partisipasi dalam kegiatan ini dapat:
* **Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran** siswa tentang dampak sampah plastik dan pentingnya daur ulang (melalui observasi dan informasi).
* **Membentuk sikap positif** terhadap daur ulang melalui pengalaman langsung dan pemahaman manfaatnya.
* **Memperkuat norma subjektif** yang mendukung perilaku daur ulang melalui interaksi sosial dalam kelompok ekstrakurikuler.
* **Meningkatkan *self-efficacy*** siswa dalam melakukan daur ulang melalui keberhasilan dalam praktik.
* **Memfasilitasi transisi** siswa melalui tahapan perubahan perilaku menuju tindakan nyata dalam mengurangi sampah plastik.
Dengan demikian, penelitian ini akan menggunakan lensa teori-teori ini untuk menganalisis data yang terkumpul dan memahami mekanisme perubahan perilaku siswa sebagai hasil dari partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang.
**Catatan:**
* Cuplikan tahun terbaru yang diberikan adalah contoh dan mungkin perlu disesuaikan dengan literatur yang paling relevan dan spesifik untuk topik Anda saat Anda melakukan penelitian lebih lanjut.
* Pastikan Anda membaca dan memahami secara mendalam teori-teori tersebut sebelum menggunakannya sebagai landasan penelitian Anda.
* Anda dapat menambahkan teori lain yang relevan dengan fokus penelitian Anda.
Metode Penulisan
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat siklus. PTK dipilih karena bertujuan untuk memecahkan permasalahan praktis yang terjadi di dalam kelas (atau dalam konteks ini, dalam kegiatan ekstrakurikuler) melalui tindakan yang terencana dan sistematis, serta melakukan refleksi terhadap tindakan tersebut untuk perbaikan selanjutnya (Kemmis & McTaggart, 1988). Penelitian ini akan dilaksanakan dalam beberapa siklus, di mana setiap siklus meliputi tahap perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas [Sebutkan kelas atau jenjang siswa] di [Sebutkan nama sekolah] yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang. Jumlah siswa yang terlibat dalam penelitian ini adalah [Sebutkan jumlah siswa]. Pemilihan subjek dilakukan secara [Sebutkan teknik sampling, misalnya purposive sampling dengan kriteria tertentu seperti minat pada kegiatan lingkungan atau keaktifan dalam ekstrakurikuler].
2. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain PTK dengan model siklus. Setiap siklus akan terdiri dari:
* **Perencanaan (Planning):** Pada tahap ini, peneliti akan merancang kegiatan ekstrakurikuler bertema daur ulang yang akan diimplementasikan. Rancangan kegiatan akan mencakup tujuan pembelajaran, materi daur ulang, metode pelaksanaan (misalnya, praktik membuat kerajinan dari sampah plastik, diskusi, studi kasus), lembar kerja siswa, dan instrumen pengamatan perilaku.
* **Tindakan (Acting):** Peneliti akan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Pelaksanaan kegiatan akan didampingi oleh [Sebutkan pihak yang mendampingi, misalnya guru pembimbing ekstrakurikuler].
* **Pengamatan (Observing):** Selama pelaksanaan tindakan, peneliti akan melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa terkait pengurangan sampah plastik. Pengamatan akan dilakukan menggunakan instrumen yang telah disiapkan, seperti lembar observasi perilaku (misalnya, frekuensi membuang sampah pada tempatnya, inisiatif memilah sampah, partisipasi dalam kegiatan daur ulang), catatan lapangan, dan dokumentasi (foto/video). Selain itu, akan dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner sebelum dan sesudah setiap siklus untuk mengukur perubahan sikap dan pengetahuan siswa tentang daur ulang dan pengurangan sampah plastik.
* **Refleksi (Reflecting):** Setelah tindakan dan pengamatan selesai, peneliti akan melakukan analisis terhadap data yang terkumpul. Hasil analisis akan direfleksikan untuk mengidentifikasi keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi ini akan digunakan sebagai dasar untuk merencanakan siklus berikutnya dengan perbaikan dan penyempurnaan.
Penelitian ini direncanakan akan berlangsung minimal [Sebutkan jumlah siklus, misalnya dua atau tiga] siklus hingga terjadi perubahan perilaku yang signifikan pada siswa dalam mengurangi sampah plastik.
**3. Teknik Pengumpulan Data**
Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan melalui beberapa teknik, yaitu:
* **Observasi:** Pengamatan langsung terhadap perilaku siswa terkait pengelolaan sampah plastik di lingkungan sekolah selama kegiatan ekstrakurikuler dan di luar kegiatan ekstrakurikuler (misalnya, di kelas, kantin, halaman sekolah).
* **Kuesioner:** Pemberian angket kepada siswa sebelum dan sesudah setiap siklus untuk mengukur perubahan pengetahuan, sikap, dan intensi perilaku terkait pengurangan sampah plastik. Kuesioner akan berisi pertanyaan tentang pemahaman tentang daur ulang, kesadaran akan dampak sampah plastik, dan kebiasaan dalam mengelola sampah.
* **Dokumentasi:** Pengambilan foto dan video selama pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai bukti visual pelaksanaan tindakan dan perubahan perilaku siswa. Pengumpulan dokumen lain yang relevan seperti catatan kegiatan ekstrakurikuler dan hasil karya siswa dari daur ulang.
* **Catatan Lapangan:** Peneliti akan mencatat hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan dan pengamatan, termasuk interaksi siswa, kendala yang dihadapi, dan hal-hal menarik lainnya yang relevan dengan fokus penelitian.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi:
Lembar Observasi Perilaku:
Berisi indikator-indikator perilaku siswa terkait pengurangan sampah plastik yang akan diamati (misalnya, membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah, membawa botol minum sendiri, menggunakan kembali wadah plastik).
Kuesioner:
Berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup dan terbuka yang dirancang untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan intensi perilaku siswa terhadap pengurangan sampah plastik. Skala Likert mungkin digunakan untuk mengukur skala sikap.
* **Panduan Dokumentasi:** Berisi panduan mengenai jenis-jenis dokumentasi yang perlu dikumpulkan.
Panduan Catatan Lapangan:
Berisi poin-poin penting yang perlu dicatat selama observasi dan pelaksanaan tindakan.
5. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif:
Data Kualitatif:
Data dari observasi dan catatan lapangan akan dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan proses pelaksanaan tindakan dan perubahan perilaku siswa secara naratif. Data dari jawaban terbuka pada kuesioner juga akan dianalisis secara kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pandangan dan pengalaman siswa.
Data Kuantitatif:
Data dari kuesioner (skor jawaban) akan dianalisis secara statistik deskriptif (misalnya, perhitungan rata-rata, persentase) untuk melihat perubahan skor pengetahuan, sikap, dan intensi perilaku siswa sebelum dan sesudah setiap siklus. Jika memungkinkan, analisis statistik inferensial sederhana seperti *paired t-test* dapat digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan sebelum dan sesudah tindakan.
> Penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan selama [Sebutkan durasi waktu, misalnya satu semester] pada **tahun ajaran 2024/2025**. Pengumpulan data awal (pra-siklus) akan dilakukan pada [Sebutkan bulan dan tahun], dan pelaksanaan siklus akan dimulai pada [Sebutkan bulan dan tahun].
Isi/Analisis:
Sub-bab 2.1: (Poin penting pertama)
Sub-bab 2.2: (Poin penting kedua)
Sub-bab 2.3: (Dan seterusnya)
III. Penutup
Kesimpulan
Saran
IV. Daftar Pustaka
* Jambeck, J. R., Geyer, R., Wilcox, C., Siegler, T. R., Perryman, M., Andrady, A., Narayan, R., & Law, K. L. (2015). Plastic waste inputs from land into the ocean. *Science*, *347*(6223), 768-771.
* Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2023). *Data dan Informasi Pengelolaan Sampah Nasional*. [Sebutkan sumber spesifik jika ada]
Komentar
Posting Komentar