modul ajar dengan pendekatan Deep Learning untuk topik Mengenal Kalimat Langsung dan Tak Langsung pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 7 sem ganjil
modul ajar dengan pendekatan Deep Learning untuk topik Mengenal Kalimat Langsung dan Tak Langsung pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 7 sem ganjil
Modul Ajar: Mengenal Kalimat Langsung dan Tak Langsung
A. Informasi Umum
Nama Penulis/Penyusun: Doddy, S.Pd
Institusi: SMP Negeri 3 Tgr
Tahun Penyusunan: 2025
Jenjang Sekolah/Tingkat: Fase/Kelas: D/7
Semester: Ganjil
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Topik/Materi Pokok: Mengenal Kalimat Langsung dan Tak Langsung: Mempelajari perbedaan dan penggunaan kalimat langsung dan tak langsung dalam teks narasi.
Alokasi Waktu: 2 pertemuan (160 menit)
Kata Kunci: Kalimat langsung, kalimat tak langsung, teks narasi, kutipan, pelaporan.
Model Pembelajaran: Problem-Based Learning (PBL)
Pendekatan: Deep Learning
Sarana & Prasarana:
Proyektor dan layar
Papan tulis/Whiteboard
Spidol/kapur
Laptop/komputer dengan akses internet
Gawai (ponsel pintar/tablet) peserta didik (opsional, jika memungkinkan untuk riset singkat)
Teks narasi pendek (cetak atau digital)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring/cetak
Target Peserta Didik: Peserta didik reguler (tidak ada kesulitan belajar atau kecepatan belajar di atas rata-rata)
B. Komponen Inti
Kompetensi Awal
Peserta didik diharapkan sudah memiliki pemahaman dasar tentang:
Struktur kalimat sederhana (subjek, predikat).
Jenis-jenis kata dasar (kata benda, kata kerja, kata sifat).
Membaca dan memahami isi teks narasi sederhana.
Profil Pelajar Pancasila
Bernalar Kritis: Peserta didik mampu menganalisis struktur dan penggunaan kalimat langsung dan tak langsung dalam berbagai konteks, serta mengevaluasi keakuratan pelaporan informasi.
Kreatif: Peserta didik mampu mengubah bentuk kalimat langsung menjadi tak langsung dan sebaliknya dengan tepat, serta menyajikan kembali informasi dalam bentuk narasi yang beragam.
Mandiri: Peserta didik secara aktif mencari dan mengolah informasi terkait kalimat langsung dan tak langsung.
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Peserta didik menghargai kejujuran dalam menyampaikan informasi (tidak memanipulasi kutipan).
Capaian Pembelajaran (CP) / Tujuan Pembelajaran (TP)
Capaian Pembelajaran (Fase D)
Peserta didik mampu menganalisis, mengidentifikasi, serta membandingkan struktur dan kaidah kebahasaan berbagai jenis teks (narasi, deskripsi, eksposisi, persuasi, argumentasi, dan lain-lain) secara mandiri.
Tujuan Pembelajaran (TP)
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat:
Mengidentifikasi ciri-ciri kalimat langsung dalam teks narasi dengan tepat.
Mengidentifikasi ciri-ciri kalimat tak langsung dalam teks narasi dengan tepat.
Membedakan kalimat langsung dan tak langsung berdasarkan ciri-cirinya.
Mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tak langsung dengan memperhatikan kaidah kebahasaan yang benar.
Mengubah kalimat tak langsung menjadi kalimat langsung dengan memperhatikan kaidah kebahasaan yang benar.
Menganalisis fungsi dan penggunaan kalimat langsung dan tak langsung dalam menyampaikan informasi pada teks narasi.
Pemahaman Bermakna
Memahami perbedaan kalimat langsung dan tak langsung membantu kita melaporkan perkataan orang lain dengan akurat dan etis.
Penggunaan kalimat langsung dan tak langsung yang tepat membuat teks narasi lebih hidup dan informatif, serta memungkinkan penulis untuk mengontrol penyampaian pesan.
Kemampuan ini penting dalam berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulisan, agar tidak terjadi salah paham atau salah interpretasi informasi.
Pertanyaan Pemantik
Pernahkah kalian mendengar seseorang mengulang perkataan orang lain? Bagaimana caranya mereka mengatakannya?
Mengapa penting bagi kita untuk menyampaikan perkataan orang lain dengan tepat, tanpa mengubah maknanya?
Apa perbedaan antara "Kata Ibu, 'Besok kita akan pergi ke pasar.'" dengan "Ibu mengatakan bahwa besok mereka akan pergi ke pasar."? Mana yang lebih sering kamu temui dalam cerita?
Menurutmu, kapan kita sebaiknya menggunakan kalimat langsung dan kapan sebaiknya menggunakan kalimat tak langsung dalam menulis cerita?
Materi Pembelajaran
Definisi dan Ciri-ciri Kalimat Langsung:
Pengertian kalimat langsung.
Penggunaan tanda petik dua ("...") untuk mengapit perkataan yang dikutip.
Penggunaan tanda baca yang tepat (koma, titik, tanda seru, tanda tanya) di luar atau di dalam tanda petik.
Penyertaan frasa pengiring (misalnya, "kata dia," "ujarnya," "tanyaku").
Definisi dan Ciri-ciri Kalimat Tak Langsung:
Pengertian kalimat tak langsung.
Tidak menggunakan tanda petik dua.
Perubahan kata ganti orang (saya menjadi dia/mereka, kamu menjadi dia/mereka).
Perubahan keterangan waktu (sekarang menjadi saat itu, besok menjadi keesokan harinya).
Perubahan kata kerja (dari bentuk perintah menjadi pernyataan).
Penggunaan konjungsi (bahwa, agar, untuk, supaya).
Perbedaan Esensial: Perbandingan struktur, tanda baca, dan makna antara kalimat langsung dan tak langsung.
Fungsi dan Penggunaan: Kapan menggunakan kalimat langsung (untuk menunjukkan keaslian kutipan, dramatisasi) dan kapan menggunakan kalimat tak langsung (untuk merangkum, menghindari pengulangan, melaporkan tanpa mengubah fokus).
Praktik Konversi: Latihan mengubah kalimat langsung menjadi tak langsung dan sebaliknya.
Kegiatan Pembelajaran (2 Pertemuan x 80 menit)
Pertemuan 1 (80 menit): Mengidentifikasi dan Membedakan Kalimat Langsung dan Tak Langsung
Pendahuluan (15 menit)
Pembukaan: Guru membuka pelajaran dengan salam, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apersepsi: Guru memantik diskusi dengan pertanyaan pemantik mengenai pengalaman peserta didik dalam mengulang perkataan orang lain atau membaca dialog dalam cerita.
Orientasi Masalah (PBL): Guru menampilkan dua kalimat yang sama maknanya tetapi berbeda bentuk (satu langsung, satu tak langsung) di papan tulis atau proyektor. Contoh: "Risa berkata, 'Aku sangat senang hari ini.'" dan "Risa mengatakan bahwa dia sangat senang hari itu." Guru meminta peserta didik mengamati dan mencoba menemukan perbedaan antara kedua kalimat tersebut.
Tujuan Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ini.
Kegiatan Inti (Variatif) (50 menit)
Eksplorasi Konsep (20 menit):
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok (4-5 orang).
Setiap kelompok diberikan lembar kerja yang berisi beberapa paragraf teks narasi sederhana.
Tugas kelompok: Mengidentifikasi kalimat-kalimat yang menurut mereka berisi "perkataan orang lain" dan menandainya.
Guru membimbing diskusi, meminta kelompok mempresentasikan temuan awal mereka.
Guru menjelaskan definisi dan ciri-ciri kalimat langsung (penggunaan tanda petik, frasa pengiring, tanda baca) menggunakan contoh dari teks yang sudah diidentifikasi.
Guru menjelaskan definisi dan ciri-ciri kalimat tak langsung (perubahan kata ganti, keterangan waktu, tidak ada tanda petik, penggunaan konjungsi).
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengklarifikasi konsep.
Diskusi Kelompok (20 menit):
Setiap kelompok diberikan contoh-contoh kalimat langsung dan tak langsung secara acak.
Tugas kelompok:
Mengklasifikasikan kalimat-kalimat tersebut ke dalam kategori "kalimat langsung" atau "kalimat tak langsung".
Mencari setidaknya 3 perbedaan antara kalimat langsung dan tak langsung dari contoh yang diberikan, lalu menuliskannya di LKPD.
Mendiskusikan mengapa penting untuk bisa membedakan kedua jenis kalimat ini.
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan umpan balik dan penguatan.
Praktikum/Hands-on (10 menit):
Peserta didik secara individu diberikan beberapa kalimat.
Tugas: Menentukan apakah kalimat tersebut langsung atau tak langsung dan memberikan alasannya.
Beberapa peserta didik diminta untuk membacakan jawabannya, dan guru mengoreksi jika ada kekeliruan.
Penutup (15 menit)
Refleksi: Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran hari ini. "Apa saja yang sudah kalian pelajari tentang kalimat langsung dan tak langsung?"
Rangkuman: Guru bersama peserta didik menyimpulkan ciri-ciri utama kalimat langsung dan tak langsung.
Tindak Lanjut: Guru memberikan pengantar untuk pertemuan berikutnya, yaitu mengubah kalimat langsung menjadi tak langsung dan sebaliknya, serta memahami fungsinya.
Penugasan: Peserta didik diminta mencari contoh kalimat langsung dan tak langsung dari buku cerita atau artikel yang mereka baca di rumah (masing-masing 3 contoh).
Pertemuan 2 (80 menit): Mengubah Bentuk dan Menganalisis Fungsi Kalimat Langsung dan Tak Langsung
Pendahuluan (15 menit)
Pembukaan: Guru membuka pelajaran dengan salam, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apersepsi: Guru meminta beberapa peserta didik berbagi contoh kalimat langsung dan tak langsung yang mereka temukan sebagai PR. Guru mengulas kembali ciri-ciri kedua jenis kalimat.
Orientasi Masalah (PBL): Guru menampilkan satu kalimat langsung di papan tulis, lalu meminta peserta didik membayangkan bagaimana cara mengubahnya menjadi kalimat tak langsung tanpa mengubah maknanya. Atau sebaliknya. Guru mendorong peserta didik untuk berpikir tentang perubahan apa saja yang diperlukan.
Tujuan Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ini.
Kegiatan Inti (Variatif) (50 menit)
Eksplorasi Konsep (15 menit):
Guru menjelaskan secara rinci aturan perubahan dari kalimat langsung ke tak langsung (perubahan kata ganti, keterangan waktu, kata kerja, penggunaan konjungsi). Memberikan banyak contoh.
Guru menjelaskan secara rinci aturan perubahan dari kalimat tak langsung ke langsung (kebalikan dari aturan sebelumnya, penambahan tanda petik, frasa pengiring). Memberikan banyak contoh.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengklarifikasi.
Diskusi Kelompok (20 menit):
Setiap kelompok (kelompok yang sama dari pertemuan sebelumnya) diberikan beberapa kalimat langsung untuk diubah menjadi tak langsung, dan beberapa kalimat tak langsung untuk diubah menjadi langsung.
Tugas kelompok: Mengerjakan konversi kalimat dengan cermat, memperhatikan semua perubahan yang diperlukan.
Setelah selesai, setiap kelompok bertukar hasil dengan kelompok lain untuk saling mengoreksi dan memberikan masukan. Guru memfasilitasi proses ini.
Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil konversi mereka, dan kelompok lain memberikan tanggapan.
Praktikum/Hands-on (15 menit):
Peserta didik secara individu diberikan sebuah paragraf teks narasi singkat yang mengandung campuran kalimat langsung dan tak langsung.
Tugas:
Mengidentifikasi mana yang kalimat langsung dan mana yang tak langsung.
Mengubah beberapa kalimat langsung menjadi tak langsung, dan sebaliknya (sesuai instruksi guru).
Menganalisis mengapa penulis memilih menggunakan kalimat langsung atau tak langsung pada bagian tertentu dari teks (fungsi). Misalnya, "Mengapa di bagian ini penulis menggunakan kalimat langsung? Apa efeknya?"
Peserta didik diminta menuliskan analisis singkat mereka.
Penutup (15 menit)
Refleksi: Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan seluruh rangkaian pembelajaran (2 pertemuan). "Apa saja tantangan yang kalian hadapi dalam memahami dan mengubah kalimat langsung/tak langsung? Bagaimana kalian mengatasinya?"
Rangkuman: Guru bersama peserta didik menyimpulkan pentingnya memahami kalimat langsung dan tak langsung serta fungsinya dalam komunikasi dan penulisan teks narasi.
Tindak Lanjut: Guru memberikan pengantar untuk materi selanjutnya atau mengingatkan tentang asesmen.
Penugasan (jika diperlukan): Peserta didik diminta untuk menulis sebuah paragraf narasi singkat yang di dalamnya menggunakan setidaknya satu kalimat langsung dan satu kalimat tak langsung.
Asesmen
Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran Dimulai)
Melalui Observasi: Guru mengamati pemahaman awal peserta didik saat menjawab pertanyaan pemantik atau saat mengerjakan kegiatan awal mengidentifikasi kalimat dalam teks.
Pertanyaan Lisan Singkat:
"Pernahkah kamu membaca cerita yang ada dialognya?"
"Bagaimana cara penulis menuliskan perkataan tokoh dalam cerita?"
"Menurutmu, apakah ada cara lain untuk menyampaikan apa yang dikatakan seseorang tanpa menulis persis kata-katanya?"
Asesmen Formatif (Selama Proses Pembelajaran)
Observasi Saat Diskusi Kelompok: Guru mengamati partisipasi, pemahaman, dan kolaborasi peserta didik dalam mengidentifikasi, membedakan, dan mengubah kalimat.
Penilaian LKPD: Mengumpulkan dan memeriksa hasil kerja kelompok/individu pada LKPD terkait identifikasi ciri-ciri dan konversi kalimat.
Presentasi Kelompok: Penilaian terhadap kemampuan kelompok dalam menyampaikan hasil diskusinya.
Tanya Jawab: Memberikan pertanyaan acak kepada peserta didik untuk mengecek pemahaman individual.
Peer Assessment: Saat kegiatan pertukaran hasil konversi antarkelompok, peserta didik dapat memberikan masukan dan koreksi terhadap pekerjaan temannya.
Asesmen Sumatif (Setelah Pembelajaran Selesai)
Ujian Tertulis/Praktikum (Di akhir pertemuan kedua atau sebagai PR):
Bagian 1: Identifikasi dan Klasifikasi
Peserta didik diberikan beberapa kalimat acak. Mereka harus mengidentifikasi apakah kalimat tersebut langsung atau tak langsung, dan memberikan alasan singkat.
Bagian 2: Konversi Kalimat
Diberikan 5 kalimat langsung, peserta didik mengubahnya menjadi kalimat tak langsung.
Diberikan 5 kalimat tak langsung, peserta didik mengubahnya menjadi kalimat langsung.
Bagian 3: Analisis Fungsi
Diberikan sebuah paragraf teks narasi pendek. Peserta didik diminta untuk:
Menemukan contoh kalimat langsung dan tak langsung.
Menjelaskan mengapa penulis memilih menggunakan jenis kalimat tersebut di bagian itu (misalnya, "Penulis menggunakan kalimat langsung di sini untuk...").
Rubrik Penilaian: Akan dibuat rubrik untuk menilai keakuratan identifikasi, ketepatan konversi, dan kedalaman analisis fungsi.
Pengayaan dan Remedial
Pengayaan:
Bagi peserta didik yang telah menguasai materi dengan baik, mereka dapat diberikan tugas tambahan:
Menganalisis penggunaan kalimat langsung dan tak langsung pada teks berita atau wawancara yang lebih kompleks.
Menulis cerita pendek dengan variasi penggunaan kalimat langsung dan tak langsung yang efektif.
Mencari dan mempresentasikan berbagai gaya penulisan frasa pengiring dalam kalimat langsung.
Remedial:
Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM:
Guru memberikan bimbingan individual atau kelompok kecil.
Memberikan latihan soal tambahan dengan tingkat kesulitan yang lebih mudah, berfokus pada konsep yang belum dikuasai (misalnya, hanya fokus pada identifikasi ciri-ciri terlebih dahulu).
Menggunakan contoh kalimat yang lebih sederhana dan visual yang lebih banyak.
Merekapitulasi materi inti dengan metode yang berbeda (misalnya, melalui video penjelasan singkat).
C. Lampiran
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD 1: Mengidentifikasi Kalimat Langsung dan Tak Langsung (Pertemuan 1)
Nama Kelompok:
Anggota:
Bagian A: Mengenali Kutipan dalam Teks
Baca teks narasi pendek berikut. Lingkari semua kalimat yang menurut kalian berisi perkataan atau dialog tokoh.
(Contoh Teks Narasi)
Pagi itu, di sebuah desa kecil, seorang anak bernama Budi sedang bermain di halaman rumahnya. Tiba-tiba, ibunya memanggil dari dapur, "Budi, kemarilah! Ibu butuh bantuanmu." Budi segera berlari masuk. Ibu Budi tersenyum padanya dan berkata bahwa mereka harus menyiapkan sarapan. "Bisakah kamu mengambilkan sayuran di kebun belakang?" tanya Ibu. Budi menjawab, "Tentu, Bu! Aku akan segera kembali." Ibu berharap Budi bisa berhati-hati.
Bagian B: Menemukan Ciri-ciri
Diskusikan dengan kelompokmu, apa saja ciri-ciri yang kamu temukan pada kalimat yang kamu lingkari di Bagian A? (Misalnya, tanda baca, kata-kata tertentu, dll.)
Bagian C: Membedakan Kalimat Langsung dan Tak Langsung
Lihatlah daftar kalimat di bawah ini. Tuliskan "Langsung" atau "Tak Langsung" di samping setiap kalimat dan berikan alasan singkatmu!
"Aku akan datang besok," kata Rina.
Ayah bertanya apakah dia sudah makan.
Guru berpesan agar kami belajar giat.
"Kerjakan PR-mu sekarang!" perintah ibu.
Dia bilang bahwa dia tidak suka apel.
LKPD 2: Mengubah Bentuk dan Menganalisis Fungsi Kalimat (Pertemuan 2)
Nama Kelompok:
Anggota:
Bagian A: Mengubah Kalimat Langsung ke Tak Langsung
Ubahlah kalimat langsung berikut menjadi kalimat tak langsung.
"Saya akan pergi ke Jakarta minggu depan," kata Dina.
→Andi bertanya, "Apakah kamu sudah menyelesaikan tugasmu?"
→"Tolong ambilkan buku itu!" pinta Pak Guru.
→Ibu berkata, "Besok kita akan mengunjungi nenek."
→"Aku sangat bangga padamu," ujar Ayah.
→
Bagian B: Mengubah Kalimat Tak Langsung ke Langsung
Ubahlah kalimat tak langsung berikut menjadi kalimat langsung.
Dia mengatakan bahwa dia sangat lelah.
→Lisa bertanya apakah mereka akan pergi piknik.
→Paman berjanji akan membawakan oleh-oleh.
→Kepala sekolah meminta agar semua siswa datang tepat waktu.
→Dia berkata bahwa dia tidak bisa datang hari ini.
→
Bagian C: Analisis Fungsi dalam Teks
Baca paragraf berikut.
(Contoh Teks Narasi, lebih kompleks dari LKPD 1, dengan campuran kal. langsung & tak langsung)
Pada suatu sore, Rani sedang merapikan kamarnya. Tiba-tiba, adiknya, Doni, masuk dan berkata, "Kak Rani, aku lapar sekali!" Rani menjawab, "Sabar sebentar, Doni. Kakak sedang membereskan ini." Doni kemudian mengatakan bahwa dia melihat Ibu sedang memasak sesuatu yang lezat di dapur. Rani tersenyum dan berkata bahwa mereka akan makan sebentar lagi.
Identifikasi satu kalimat langsung dan satu kalimat tak langsung dari paragraf di atas.
Menurutmu, mengapa penulis memilih menggunakan kalimat langsung pada bagian "Kak Rani, aku lapar sekali!"? Apa efeknya bagi pembaca?
Mengapa penulis menggunakan kalimat tak langsung pada bagian "Doni kemudian mengatakan bahwa dia melihat Ibu sedang memasak sesuatu yang lezat di dapur"? Apa manfaatnya di sini?
Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik
Untuk Guru:
Modul Bahasa Indonesia Kelas VII Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Buku tata bahasa Indonesia terkait kalimat langsung dan tak langsung.
Artikel atau jurnal mengenai penerapan Problem-Based Learning dan Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Contoh-contoh teks narasi dari berbagai sumber (cerpen, novel anak, dll.) untuk dijadikan bahan ajar.
Untuk Peserta Didik:
Ringkasan materi tentang kalimat langsung dan tak langsung yang disiapkan guru.
Contoh-contoh kalimat langsung dan tak langsung dari berbagai sumber.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) untuk memahami makna kata dan penggunaan konjungsi.
Buku-buku cerita atau novel anak untuk mencari contoh penggunaan kalimat langsung dan tak langsung dalam konteks nyata.
Komentar
Posting Komentar